tag:blogger.com,1999:blog-66911438719311787852023-11-16T13:20:16.863+07:00achida | indonesianUnknownnoreply@blogger.comBlogger86125tag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-85635665688217608082021-12-20T17:26:00.009+07:002021-12-20T17:41:29.556+07:00Dari Nasaret ke Betlehem: Menyambut Natal bersama Maria dan Yosef<p>Ini adalah satu kegiatan yang ditujukan untuk anak-anak usia SD dan SMP. Namun mereka yang telah dewasa pun bisa mengikutinya kalau mau ikut bersama Maria dan Yosef merayakan kelahiran Kristus.</p><p><b>Catatan:</b> Berbagai perlengkapan dan langkah-langkah yang diusulkan di bawah ini hanya usul saja. Pembimbing bisa menggunakan perlengkapan lain, bisa melompati langkah tertentu atau menambah langkah yang dirasa perlu. Tujuan utama adalah membuat anak berefleksi melalui berbagai aktivitas.</p><p><i>Sebagai contoh</i>, dalam aktivitas disediakan beberapa pertanyaan yang akan diajukan anak kepada ibunya. Usahakan supaya tujuan bukanlah menyelesaikan semuanya seperti tugas sekolah, melainkan menjalankan satu per satu dengan baik. Katakanlah misalnya pada saat menjawab pertanyaan pertama, ibunya justru menangis tersedu-sedu, anak jangan mendesak untuk meneruskan. Lebih baik anak mencatat apa yang terjadi, apa yang dia rasakan dan memikirkan kira-kira mengapa mamanya menangis.</p><p><br /></p><h2 style="text-align: left;">Perlengkapan</h2><p>Perlengkapan di bawah ini tergantung dari apa yang bisa dibuat di rumah. Kalau misalnya bisa menggambar di dinding, maka kertas koran dan benang tidak perlu. Sedangkan kalau lebih suka menggunakan kertas koran, maka lem atau paku payung diperlukan. Akhirnya kalau lebih suka menggunakan kain lebar, maka paku payung akan lebih dibutuhkan. Jadi pembimbing perlu memutuskan berbagai perlengkapan ini berdasarkan keadaan/kondisi.</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Kisah Kelahiran Yesus: Lukas 2:1-20</li><li>(<i>opsional</i>) 5 kertas koran yang lebar untuk membuat peta. Alternatif, 1) gunakan kain yang lebar yang nanti bisa dibentangkan di dinding. Bila tak ada koran dan juga kain, bisa juga 2) langsung nanti "menggambar" peta di dinding menggunakan kapur atau 3) menggunakan paku payung dan benang.</li><li>Pena</li><li>Kertas kosong untuk menuliskan pertanyaan dan kata kunci serta gambar-gambar peralatan</li><li>(<i>opsional</i>) Lem (untuk melengketkan peta dari kertas. Kalau tidak menggunakan kertas, maka lem juga tidak perlu)</li><li>(<i>opsional</i>) Paku payung untuk "memaku" kain (bila menggunakan kain) atau kertas koran (kalau tidak menggunakan lem) dan berbagai gambar yang akan dibuat anak.</li><li>(<i>opsional</i>) Kertas kosong untuk menulis pertanyaan dan jawaban</li><li>(<i>opsional</i>) Peta Israel (bisa juga lihat di dalam aplikasi peta dalam smartphone)</li><li>(<i>opsional</i>) Peta Nias atau Sibolga-Singkil bagi mereka yang tidak tinggal di Nias (bisa juga lihat di dalam aplikasi peta dalam smartphone)</li><li>(<i>opsional</i>) Spidol untuk menggambar peta kalau menggunakan di kertas</li><li>(<i>opsional</i>) Kapur</li></ul><p></p><p><br /></p><h2 style="text-align: left;">Aktivitas Pertama</h2><p>1. Menerangkan kepada anak apa tujuan kegiatan ini dan apa yang akan mereka buat. Kegiatan ini merupakan satu aktivitas menarik yang membuat kita sadar beberapa hal seputar kelahiran Yesus seperti tercermin dalam pengalaman orang tua sendiri.</p><p>2. Membacakan Injil Lukas 2:1-20</p><p>3. Membayangkan jarak antara Nasaret, di mana Maria dan Yosef tinggal, dan Betlehem, di mana Maria melahirkan Yesus. Jaraknya adalah 111km (garis lurus), hampir sama dengan jarak Lahewa-Telukdalam (lihat gambar peta di bawah ini) atau Sibolga-Singkil atau Sibolga-Porsea kalau di Sumatra.</p><p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiDObfOOyM0SSBe3Ge5aausZIkj-uARC4lnzS3fwBKF2TRkAftIBOwcM2JFPh-UGxUYFbF4VmtU74aG5PaGRmQvlx0Vuv_Kj5bY-cb5FJEdZrhFssH31KQBJIyiabpVq0W4fE9xNqO5PjH5k0Zg87XetRv_oSv4pXCXhuNGlQjRQ1ZME-iePEpwaGGG=s1454" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="873" data-original-width="1454" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiDObfOOyM0SSBe3Ge5aausZIkj-uARC4lnzS3fwBKF2TRkAftIBOwcM2JFPh-UGxUYFbF4VmtU74aG5PaGRmQvlx0Vuv_Kj5bY-cb5FJEdZrhFssH31KQBJIyiabpVq0W4fE9xNqO5PjH5k0Zg87XetRv_oSv4pXCXhuNGlQjRQ1ZME-iePEpwaGGG=w640-h384" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Jarak Nasaret-Betlehem dan Lahewa-Telukdalam</i></td></tr></tbody></table><br /><p>4. Buat peta Nias dengan menggunting potongan kertas koran, lalu tempelkan di dinding. Demikian juga peta Israel (hanya bagian yang meliputi Nasaret-Betlehem). Alternatif, 1) bisa juga langsung menggambar peta tsb. di dinding rumah atau gereja dengan menggunakan kapur. Atau 2) gunakan paku payung yang menandai beberapa titik sekeliling peta, lalu hubungkan berbagai titik itu dengan benang. 3) Hal yang sama bisa dibuat di atas kain entah dengan menempel peta dari kertas atau membuat peta dengan paku dan benang.</p><p>5. Hubungkan dua titik berikut dengan benang: Nasaret-Betlehem dan/atau Lahewa-Telukdalam. Boleh juga dengan menggambar garis lurus antara kedua titik itu dengan menggunakan spidol.</p><p>Selesai. Kini anak siap menggunakan kertas dan berbagai pertanyaan untuk berdialog dengan mama dan papanya.</p><p><br /></p><h2 style="text-align: left;">Aktivitas Kedua</h2><p>Dalam aktivitas ini anak pergi menghadap mama dan papanya dan mengajukan beberapa pertanyaan refleksif berikut. Kalau tidak mampu menulis pertanyaan ini di kertas, anak juga bisa menghafal pertanyaan. Tak perlu menghafal kata per kata, melainkan mengajukan pertanyaan yang tepat.</p><p>Ingat pesan awal di atas. Ini bukan ujian sekolah. Anak harus bebas dan senang mengajukan pertanyaan ini kepada orangtuanya dan mencatat apa yang dia dengar dan alami.</p><p>Pertanyaan berikut boleh diubah/disesuaikan oleh pembimbing. Yang penting adalah tujuan refleksif!</p><p><br /></p><p><b>Pertanyaan anak kepada mamanya:</b></p><p>1. Andaikan mama adalah Maria dan mama segera melahirkan. Namun mama harus berangkat jauh berjalan kaki dari Lahewa ke Telukdalam (atau Sibolga ke Singkil atau Sibolga ke Porsea di Sumatra). Apa kira-kira yang mama persiapkan untuk perjalanan sejauh itu? Ingat hanya bisa membawa apa yang bisa diangkut oleh Yosef (tak ada pembawa barang). <i>(Mohon anak menggambar di kertas benda-benda yang mereka akan bawa di perjalanan. Misalnya pisau, maka gambar pisau di kertas, potong kertas itu, sehingga nanti gambar tsb. bisa dilengketkan seputar peta)</i></p><p>2. Dalam situasi mengandung, apakah mama sanggup berjalan kaki sejauh 110km? Ingat: berjalan menurun atau mendaki, menyeberangi jembatan kayu dan sungai yang mungkin banjir. Melewati hujan dan panas terik. <i>(Mohon anak mencatat apa reaksi mamanya dan apa yang dia pikir waktu melihat reaksi mamanya itu? Kalau mamanya menangis tersedu-sedu karena mengingat pengalaman melahirkan anak pertama, mohon anak jangan mendesak dengan pertanyaan ini, melainkan melukiskan di kertas apa yang dia lihat dan rasakan)</i></p><p>3. Bayangkan mama berada di negeri orang, hanya berdua dengan papa. Tidak menemukan tempat tinggal dan harus melahirkan di kandang kambing. Bagaimana perasaan mama? Takut?</p><p>4. Seandainya mama mau mengajukan doa dalam situasi seperti itu, apa kira-kira bunyi doa mama? <i>(Kalau anak tidak mampu mencatat doa mamanya secara lengkap, mohon anak mencatat beberapa kata kunci saja dari doa itu)</i></p><p><br /></p><p><b>Pertanyaan anak kepada papanya:</b></p><p style="text-align: left;">1. Berapa lama kira-kira perjalanan dari Lahewa ke Telukdalam dengan berjalan kaki?</p><p style="text-align: left;">2. Kalau papa adalah Yosef, apa kira-kira yang papa harus bawa di perjalanan mengingat Maria akan segera melahirkan? Ingat hanya bisa membawa barang sejauh yang bisa diangkut satu orang.<br /></p><p style="text-align: left;">3. Apakah papa rela mengadakan perjalanan seperti itu? Bagaimana perasaan papa?<br /></p><p style="text-align: left;">4. Apa kira-kira doa papa sebelum berangkat?</p><p style="text-align: left;"><br /></p><div><b>Pertanyaan kepada anak:</b></div><p style="text-align: left;">1. Waktu mewawancarai mama dan papamu apa yang terlintas dalam pikiranmu?</p><p style="text-align: left;">2. Coba pikirkan bahwa anak yang lahir itu adalah kamu sendiri. Bisakah kamu bayangkan kira-kira apa yang ditempuh mama dan papamu sampai kamu lahir?</p><p style="text-align: left;"><br /></p><h2 style="text-align: left;">Aktivitas Ketiga</h2><p style="text-align: left;">1. Minta anak melengketkan berbagai potongan gambar yang mereka buat dari wawancara dengan orangtua di samping peta.</p><p style="text-align: left;">2. Minta juga mereka melengketkan beberapa kata kunci, yang berhasil mereka tuliskan dari wawancara refleksif tsb. termasuk doa yang telah mereka tuliskan.</p><p style="text-align: left;">3. Sekarang minta semua (anak dan orangtua) berkumpul di depan peta tsb. dan mencoba melihat peta, gambar dan berbagai kata kunci yang telah dilengketkan. Minta mereka sekali lagi membayangkan perjalanan tsb. dan merasakan yang terjadi sepanjang perjalanan itu.</p><p style="text-align: left;">4. Bacakan sekali lagi kisah kelahiran Yesus dari Lukas 2:1-20.</p><p style="text-align: left;">5. Barangkali semua akan terharu dan merasakan penyertaan Allah dalam perjalanan mereka sendiri. Biarkan waktu hening. Kalau ada yang mau bernyanyi boleh menyanyi, kalau ada yang mau berdoa, boleh mengucapkan doa.</p><p style="text-align: left;">Selesai. Mungkin bagus menuliskan kembali doa mamamu yang telah kamu catat, memasukkannya dalam envelop dan letakkan di bawah pohon atau kandang Natal di rumah sebagai persembahan. Pasti merupakan doa terbaik yang bisa disampaikan kepada Yesus!</p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;">Selamat merayakan kelahiran Juru Selamat bersama Maria dan Yosef.</p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;"><br /></p><p style="text-align: left;"><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-21138771693564659922021-08-18T15:23:00.000+07:002021-08-18T15:23:04.104+07:00Konsep Awal Membuat Majalah Digital Pelayan Pastoral Nias<p><b>Nama:</b> perlu disepakati bersama (lihat di bawah tentang nama)</p><p><b>Topik:</b> ditentukan per edisi (ada rubrik tetap, ada rubrik khusus)</p><p><b>Frekuensi:</b> terbit sekali tiga bulan (triwulan)</p><p><b>Bahasa:</b> Nias (lihat alasannya di fokus di bawah)</p><p><b>Media:</b> hanya digital (tidak dicetak)</p><p><b>Akses:</b> terbuka untuk umum, bisa diakses melalui hp, tablet atau komputer</p><p><b>Target:</b> Lektor, katekis dan guru agama di Pulau Nias (walaupun tidak menutup kemungkinan untuk dibaca oleh umum)</p><p><b>Fokus:</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Membantu pewartaan/pelayanan para lektor, katekis dan guru agama mewartakan iman Katolik kepada umat yang berbahasa Nias karena itu majalah ini ditulis dalam bahasa Nias. Pelayan pastoral yang tidak mampu berbicara bahasa umat yang dilayani akan mendapat kesulitan menyampaikan konsep pertumbuhan hubungan pribadi dengan Allah kepada umat yang dilayaninya.</li><li>Hal ini juga sekaligus merupakan usaha bagaimana mengkontekstualisasikan iman kita (dalam hal ini konteks masyarakat Nias dan bahasa Nias). Walaupun satu konsep iman kita bisa diterangkan panjang lebar dan indah bila kita hanya mampu melaksanakannya dalam bahasa Indonesia kita belum mampu membawanyanya dalam konteks (inkulturasi)</li><li>Karena fokus lebih pada membantu pewartaan, maka konten juga fokus pada refleksi dan pengembangan spiritualitas (refleksi Sabda Allah yang kita wartakan tiap minggu dan kita hidupi setiap hari). Itu berarti menghindari topik-topik sensasional, konfrontational, apologetik dlsb. Lebih baik konsentrasi pada penumbuhan iman Kristiani dalam konteks pemikiran dan pengalaman iman orang yang tinggal di Nias dan berbahasa Nias.</li></ol><p></p><p><b>Rubrik: (Contoh) </b></p><p><b>1. Rubrik tetap: </b></p><p>a) Ya'e nafoda (pengantar); </p><p>b) Ufondrondrongo (1 Sam 3:9) (refleksi singkat bacaan liturgis mingguan)</p><p>c) Turia (berita seputar Gereja dari Keuskupan, Indonesia, Gereja global)</p><p>d) Fangöna (pengalaman religius para lektor, katekis dan guru agama dalam perjalanan mereka sebagai pewarta)</p><p>e) Nisofuda (ruang tanya jawab seputar kehidupan menggereja, bisa umum tetapi bisa juga pertanyaan teologis)</p><p><b>2. Rubrik khusus:</b> </p><p>Mengangkat topik tertentu yang ditetapkan pada tiap edisi (mis. Adven dan Natal, Pra-Paska dan Paska dan berbagai topik aktual seperti tahbisan, sinode keuskupan, pelantikan dewan paroki, kehidupan menggereja di antara orang Nias di perantauan Tapanuli atau Pekanbaru atau Padang, atau topik aktual lainnya yang ditetapkan oleh rapat tim redaksi).</p><p><br /></p><p><b>Tentang nama:</b></p><p>Mengenai pencarian nama, mungkin kita bisa orientasi pada pengalaman iman Samuel dan Yeremia atau Musa dan Paulus, yang dipanggil Allah secara mengejutkan.</p><p>Kalau kita bisa dapat kata kunci pengalaman panggilan mereka dalam bahasa Nias kita bisa menjadikannya sebagai nama majalah kita.</p><p>Jadi sebaiknya kita membaca dulu teks-teks seputar kisah panggilan mereka.</p><p>Dan butuh waktu refleksi dan karena itu mungkin sebulan lagi baru kita diskusikan.</p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-21148709539308207652021-07-27T16:30:00.001+07:002021-07-27T16:30:35.231+07:00Belajar Flutter 1<p></p><h2 style="text-align: center;"><b>Belajar Bersama Flutter<br /></b><b>Pertemuan I, 15 Juli 2021</b></h2><p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Pengantar</h3><p>Beberapa tips dasar:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Usahakan menulis semua kode satu per satu, bukan mengkopi</li><li>Lepaskan cara berpikir guru dan murid (ini menyangkut sistem pendidikan kita). Kita semua adalah murid, karena itu jangan segan bertanya atau mengoreksi kalau ada yang salah. Juga jangan menunggu guru, elaborasi, bereksperimen, beranilah membuat kesalahan.</li><li>Bila terjadi kesalahan (error) jangan panik, karena biasanya laporan error yang dikeluarkan memberi tahu apa masalah.</li><li>Metode belajar yang akan kita tempuh adalah cara lego. Jadi setelah nanti kita mempelajari sintaks dasar bahasa pemograman, kita melihat-lihat berbagai potongan lego dari program. Setiap orang mempunyai kebutuhan potongan lego mana yang akan digunakan, karena tergantung dari aplikasi yang mau dikembangkan.</li><li>Nikmatilah ini sebagai aktivitas yang menyenangkan, yang membuat ingin tahu mengeksplorasi berbagai kemungkinan.</li></ul><p></p><p><br /></p><p>Beberapa tips menggunakan browser:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Gunakanlah <b>tab</b> dari browser</li><li>Kadang perlu memisahkan <b>tab</b> menjadi jendela browser baru</li><li>Kalau mau share screen, lebih baik share <b>Chrome Tab</b> atau bila perlu <b>Window</b>, bukan Entire screen. Dengan demikian Anda tidak menampakkan segala sesuatu yang tampil di layar Anda. Tentu saja ada situasi tertentu di mana dibutuhkan untuk melihat keseluruhan apa yang tampil di layar, untuk itu pilihlah <b>Entire Screen</b>.</li></ul><p></p><p><br /></p><p>Tips untuk multitasking, menjalankan beberapa aplikasi sekaligus:</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Gunakan tombol <b>Alt+Tab</b> untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain.</li><li>Atau klik pada icon aplikasi ybs di taskbar di bawah layar.</li></ul><p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Memeriksa kesiapan hardware (<i>hardware requirements</i>)</h3><p>Untuk pengembangan aplikasi Android dengan Flutter</p><p></p><ul style="text-align: left;"><li>Komputer berbasis 64bit</li><li>8GB RAM (Windows 10)</li></ul><p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Memeriksa kesiapan software (<i>software requirements</i>)</h3><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Menginstalasi berbagai software yang diperlukan. Untuk pengembangan aplikasi dengan Flutter: <b>Flutter SDK</b> dan <b>Android Studio</b>, yang akan digunakan untuk menyunting kode dan emulator smartphone Android</li><li>Memeriksa apakah semua software yang dibutuhkan berjalan baik. Jalankan perintah berikut dari command prompt: <b>where.exe flutter dart adb</b></li><li>Perintah tsb. akan mengeluarkan nama lengkap folder di mana <b>flutter</b>, <b>dart</b> dan <b>adb</b> berada. <br />Bila ada yang dari antaranya yang dilaporkan tidak ditemukan, silakan mengikuti panduan berikut: <a href="https://achida-id.blogspot.com/2021/07/merampungkan-instalasi-android-studio.html">https://achida-id.blogspot.com/2021/07/merampungkan-instalasi-android-studio.html</a></li><li>Memeriksa lisensi Android. Jalankan perintah berikut di command prompt: <b>flutter doctor</b><br />Perhatikan entah semua dicentang hijau. Kalau ada yang ditandai tanda silang merah misalnya Android licenses, maka ikuti panduan di no.2 di atas tentang Android licenses.</li></ol><p></p><p>Bila semua berjalan baik tanpa masalah, maka kita siap belajar membuat aplikasi Flutter pertama. Panduan di <a href="https://codelabs.developers.google.com/codelabs/first-flutter-app-pt1?hl=id#0">https://codelabs.developers.google.com/codelabs/first-flutter-app-pt1?hl=id#0</a> atau versi yang telah diperbaharui (tetapi tanpa terjemahan Indonesia) di <a href="https://flutter.dev/docs/get-started/codelab">https://flutter.dev/docs/get-started/codelab</a></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Bagaimana selanjutnya</h3><p><br /></p><p>Mohon membuat akun di <a href="http://github.com">github.com</a>, <a href="http://udacity.com">udacity.com</a> dan <a href="http://udemy.com">udemy.com</a></p><p><br /></p><p>Pada salah satu pertemuan berikutnya kita akan membuat akun di <b>GitHub</b> dan belajar mengautorisasi komputer kita dengan server <b>GitHub</b>, sehingga kode yang kita tulis bisa tampil di profile kita di sana dan kita bisa saling bagi dan memperbaiki kode.</p><p><br /></p><p>Lalu kita meneruskan pembuatan aplikasi Flutter bagian kedua: <a href="https://codelabs.developers.google.com/codelabs/first-flutter-app-pt2/?hl=id#0">https://codelabs.developers.google.com/codelabs/first-flutter-app-pt2/?hl=id#0</a></p><p>Silakan mencoba-coba panduan tsb. sebelum kita bersama-sama menjalaninya.</p><p><br /></p><p>Setelah hal-hal mendasar ini selesai kita akan melanjutkan dengan kursus Flutter yang dibuat Google di Udacity!</p><p><br /></p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-14324805405064700202021-07-14T17:01:00.004+07:002021-07-27T16:13:43.366+07:00Merampungkan Instalasi Android Studio dan Flutter di Windows 10<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJS7Z34J1y-ORRrLBkjcaJQLsr1C_QWp6mVv2SKK2z8Nt8xP2FcIl447jVnNLVfA1h_6GP0nkFkVY7socb7D7sJPkL3ScXKXLW0k6PVR2PWxU18X4lkeZB13qrqgpmVtIcd8LrRSnRhIQ/s656/win10_env.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="626" data-original-width="656" height="610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJS7Z34J1y-ORRrLBkjcaJQLsr1C_QWp6mVv2SKK2z8Nt8xP2FcIl447jVnNLVfA1h_6GP0nkFkVY7socb7D7sJPkL3ScXKXLW0k6PVR2PWxU18X4lkeZB13qrqgpmVtIcd8LrRSnRhIQ/w640-h610/win10_env.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Memasukkan Flutter dan Java di PATH</i></td></tr></tbody></table><p><br /></p><p>Dalam tulisan <a href="https://achida-id.blogspot.com/2021/07/cara-menginstalasi-android-studio-dan.html" target="_blank">Cara Menginstalasi Android Studio dan Flutter di Windows 10</a>, saya telah menguraikan langkah-langkah menginstalasi Android Studio dan Flutter. Ternyata hal ini tidak cukup (Maklum saya tidak menggunakan Windows. Saya hanya menginstalasi Windows untuk kepentingan panduan ini).</p><p>Ada beberapa hal yang masih harus dibuat supaya Flutter dan Android Studi berjalan tanpa masalah di bawah Windows. Karena itu saya menuliskannya di bawah ini.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Menetapkan lingkungan kerja</h3><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Untuk menetapkan lingkungan kerja, sehingga flutter dan java (diperlukan oleh Android Studio) ditemukan, Anda perlu melakukan hal-hal berikut:</li><li>Buka aplikasi environment dengan menekan tombol Windows dan ketik env, lalu pilih <b>Edit environment variables for your account</b>. (bukan Edit the system environment variables!)</li><li>Di jendela bagian atas tekan tombol <b>New</b></li><li>Di jendela yang muncul isikan <b>JAVA_HOME</b> di <b>Variable name</b> dan <b>C:\Program Files\Android\Android Studio\jre</b> di <b>Variable value</b>. Lalu tekan <b>OK</b>.</li><li>Cari <b>Path</b> di daftar itu kemudian klik ganda di atasnya atau klik <b>Edit</b> di tombol di bawahnya, sehingga jendela baru terbuka.</li><li>Klik pada tombol <b>New</b>.</li><li>Tuliskan <b>C:\Users\[NAMA PENGGUNA ANDA]\Documents\flutter\bin</b> lalu tekan <b>Enter</b>. Nama folder ini mengandaikan Anda mengikuti panduan yang saya tulis kala menginstalasi Android Studio dan Flutter. Bila Anda menempatkannya di tempat lain, silakan menyesuaikan nama folder tsb.</li><li>Tekan pada tombol <b>New</b> sekali lagi</li><li>Tuliskan <b>C:\Program Files\Android\Android Studio\jre</b> lalu tekan <b>Enter</b>.</li><li>Tuliskan <b>C:\Users\<b>[NAMA PENGGUNA ANDA]</b>\AppData\Local\Android\Sdk\platform-tools</b> lalu tekan <b>Enter</b>.<br />Contoh nama pengguna saya di komputer yang sedang saya pakai adalah slaia, maka nama lengkap folder tsb. adalah <b>C:\Users\<b>slaia</b>\AppData\Local\Android\Sdk\platform-tools</b></li></ol><div><br /></div><p></p><p><b>Opsional</b>: </p><p>Silakan menempatkan kedua folder yang baru kita masukkan ini ke tempat teratas dengan menekan tombol <b>Move Up</b>.</p><p>Silakan matikan dan hidupkan kembali komputer Anda, sehingga lingkungan yang baru tadi berlaku di seluruh sistem.</p><p><br /></p><p><b>Tes entah lingkungan kerja telah berlaku</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Buka <b>Command Prompt</b> (tekan tombol Windows lalau ketik cmd dan tekan Enter)</li><li>Ketik <b>flutter</b>. Anda akan melihat berbagai perintah yang berhubungan dengan flutter. Bila tidak akan dikeluarkan error, yang mengatakan flutter tidak termasuk perintah internal komputer.</li></ol><p></p><p><br /></p><p><b>Menetapkan Lisensi Android</b></p><p>Jalankan <b>Android Studio</b> (tekan tombol <b>Windows</b> lalu ketik <b>android studio</b> dan tekan <b>Enter</b>)</p><p>Pergi ke <b>Settings </b>> Appearance & Behaviour > System Settings > Android SDK</p><p>Di bagian sebelah kanan klik di <b>SDK Tools</b> (di antara SDK Platforms dan SDK Update sites)</p><p>Pasang tanda centang di tombol <b>Show Package Details</b> (di atas baris tombol OK dan Cancel).</p><p>Cari di daftar di atasnya <b>Android SDK Command-line Tools (latest)</b></p><p>Pasang tanda <b>centang</b> di situ untuk menginstalasinya</p><p>Tekan tombol <b>OK</b> di bawah. Berkas bersangkutan akan diunduh dari Internet</p><p>Setelah selesai akan muncul jendela yang meminta persetujuan lisensi. <b>Tekan y pada semua pertanyaan</b>.</p><p><br /></p><p><b>Tes entah lisensi Android sudah diterima</b></p><ol><li>Buka <b>Command Prompt</b> (tekan tombol Windows lalau ketik cmd dan tekan Enter)</li><li>Ketik <b>flutter doctor</b>. Semua item di situ akan ditandai dengan tanda centang hijau.</li><li>Seandainya flutter doctor mengeluarkan error tanda silang merah untuk lisensi Android, jalankan perintah berikut <b>flutter doctor --android-licenses</b> lalu jawab segala sesuatu dengan <b>yes</b> dengan menekan tombol <b>y</b>.</li></ol><p><br /></p><p>Sekian.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-34692529065564925262021-07-12T23:50:00.011+07:002021-07-17T17:34:36.727+07:00Cara Menginstalasi Android Studio dan Flutter di Windows 10<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiVfdKmWGqb6olXPXDh8JTEibFQKRLeAKK6EKmqM7DIxVnJ2Tt6Vn5UQ4AsAIpHtXnpI1_B4iEQiZBwwYwTf4cFn8EqiYfaQA5MpP7NEZNH0yGZxGwB71_4Nyyt33coOrFQyy33DANUE/s820/as.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="604" data-original-width="820" height="472" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiVfdKmWGqb6olXPXDh8JTEibFQKRLeAKK6EKmqM7DIxVnJ2Tt6Vn5UQ4AsAIpHtXnpI1_B4iEQiZBwwYwTf4cFn8EqiYfaQA5MpP7NEZNH0yGZxGwB71_4Nyyt33coOrFQyy33DANUE/w640-h472/as.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Layar depan Android Studio</i></td></tr></tbody></table><br /><p></p><p><b>Catatan:</b> Untuk kepentingan pembuatan aplikasi mobile perlu beberapa file yang cukup besar. Bisa jadi kalau koneksi internet Anda tidak stabil, proses download bisa putus dan gagal.</p><p>Untuk kepentingan instalasi dibutuhkan dua file, yakni file instalasi Android Studio dan file instalasi Flutter.</p><p><br /></p><p><b>Meng-download Android Studio</b></p><p>1. Arahkan browser ke <b><a href="https://developer.android.com/studio/?hl=id">https://developer.android.com/studio/?hl=id</a></b></p><p>2. Klik di tombol <b>Download Android Studio. </b>Pastikan Anda menyimpan file di folder <b>Downloads</b> sehingga gampang ditemukan kembali kemudian.</p><p>File ini hampir 1GB, karena bisa memakan waktu lama. Silakan mengerjakan hal lain sambil menunggu.</p><p>Setelah selesai didownload, silakan mengetes apakah file hang didownload tidak rusak.</p><p><br /></p><p><b>Memastikan bahwa file yang didownload tidak rusak</b></p><p>1. Jalankan <b>Command Prompt</b> dengan menekan Start lalu ketik <b>cmd</b></p><p>2. Ketik perintah berikut lalu tekan Enter: <b>certutil -hashfile Downloads\android-studio-ide-202.7486908-windows.exe sha256</b></p><p>3. Setelah beberapa saat, Windows akan menampilkan rangkaian huruf yang panjang seperti di bawah. Pastikan bahwa rangkaian berbagai huruf yang ditampilkan tsb identik dengan:</p><p><b>517305de6a9558a7075201dffc2483dc9cc46e31632d781172bd8385c0f2c526</b></p><p>Bila sama, maka file tsb. berhasil didownload. Kalau tidak maka download tsb. rusak, jadi terpaksa harus diulangi lagi :-(</p><p><br /></p><p><b>Meng-download Flutter</b></p><p>1. Buka <b>https://flutter.dev/docs/get-started/install/windows</b> atau langsung klik di <a href="https://storage.googleapis.com/flutter_infra_release/releases/stable/windows/flutter_windows_2.2.3-stable.zip"><b>https://storage.googleapis.com/flutter_infra_release/releases/stable/windows/flutter_windows_2.2.3-stable.zip</b></a>. Pastikan menempatkannya di folder <b>Downloads</b></p><p>2. Selesai terdownload, letakkan petunjuk mouse di atas file tsb, yakni di atas <b>flutter_windows_2.2.3-stable</b> lalu tekan tombol kanan mouse, lalu pilih <b>Extract all</b></p><p>3. Terima saja nama direktori yang diusulkan.</p><p>4. Masuk ke dalam folder baru <b>flutter_windows_2.2.3-stable</b> tsb.</p><p>5. Klik di direktori <b>flutter</b>, lalu di tombol kanan mouse, kemudian pilih <b>Cut</b></p><p>6. Pergi dan buka folder <b>Documents</b></p><p>7. Tekan tombol kanan mouse di daerah sebelah kanan, lalu pilih <b>Paste</b>. Direktori flutter akan dipindahkan ke direktori Documents.</p><p><br /></p><p><b>Menginstalasi Android Studio</b></p><p>1. Klik di atas <b>file android-studio-ide-202.7486908-windows</b>, yang telah didownload tadi dan telah diletakkan di folder <b>Downloads</b></p><p>2. Klik <b>Ok</b> atau Yes untuk mengiyakan instalasi</p><p>3. Klik <b>Next </b>di layar Welcome</p><p>4. Di layar Choose components, pastikan bahwa <b>Android Virtual Device</b> telah mendapat tanda centang! <b>Kalau Anda lupa</b>, Anda nanti tidak bisa mencoba langsung aplikasi Android yang akan dibuat.</p><p>5. Klik <b>Next</b>, demikian juga di jendela berikut (Configuration Settings)</p><p>6. Klik <b>Install</b></p><p>7. Setelah selesai, klik <b>Next</b></p><p>8. Klik <b>Finish</b></p><p>9. Android Studio akan dijalankan dan iyakan saja semua yang diusulkan dalam proses berikutnya.</p><p>Android Studio akan mendownload banyak file lainnya. Termasuk emulator yang volumenya besar sekali, semuanya sekitar 2,5GB!</p><p>Jadi tinggalkan komputer dan kerjakan hal lain, karena akan berlangsung lama kalau koneksi internet Anda tidak kencang. Karena saya memiliki broadband kencang, prosesnya makan 20 menit!</p><p><br /></p><p>Setelah semua selesai, klik pada tombol <b>Finish </b>dan Anda akan dihadapkan dengan jendela Android Studio, seperti tampak di atas.</p><p><br /></p><p><b>Instalasi plugin Flutter di Android Studio</b></p><p>1. Dari layar Android Studio, klik <b>Configure </b>lalu <b>Plugins</b></p><p>2. Di sampai tanda kaca pembesar, ketik <b>flutter</b>, lalu klik pada tombol <b>Install</b></p><p>3. Klik tombol <b>Accept </b>dan kemudian pada tombol <b>Install </b>di mana dikatakan bahwa Dart juga dibutuhkan.</p><p>4. Setelah selai tekan tombol <b>Restart IDE</b></p><p>5. Selesai</p><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-70092038337630021562021-07-12T22:45:00.000+07:002021-07-12T22:45:13.195+07:00Cara Menginstal Python di Windows 10<p> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn6lxIS__RkSVPWGX190Becy1aSzJmv7UgXu9b63EjenAMZIVHpKsaBl-x8OXPYrm6lmSFvsh2CiyWae-nbAUgXOzFFC-KHadTj90zRAL9xWq1-S_jIw2YxlQdp5rYYeUxfz6Qrv5gvro/s905/python.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Python" border="0" data-original-height="459" data-original-width="905" height="324" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn6lxIS__RkSVPWGX190Becy1aSzJmv7UgXu9b63EjenAMZIVHpKsaBl-x8OXPYrm6lmSFvsh2CiyWae-nbAUgXOzFFC-KHadTj90zRAL9xWq1-S_jIw2YxlQdp5rYYeUxfz6Qrv5gvro/w640-h324/python.jpg" title="Python" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Python di dalam Command Prompt</i></td></tr></tbody></table><br /></p><p>Python tersedia dalam versi (32bit dan 64bit) sesuai dengan tipe komputer kita. Karena itu sebelum mengunduh python, kita perlu tahu tipe komputer kita.</p><p><br /></p><p><b>Cara menemukan jenis bit komputer</b></p><p>1. Buka <b>Settings </b>dengan cara menekan tombol <b>Windows+i</b> atau mencarinya di <b>Start</b></p><p>2. Cari dan klik atas <b>System</b></p><p>3. Gulir ke bawah dan klik di <b>About</b></p><p>4. Cari <b>System type</b> (di bawah <b>Product ID</b>). Kalau tertulis di situ 64bit maka tipe komputer Anda adalah 64bit. Demikian kalau yang tertera di situ 32bit, maka tipe komputer Anda 32bit.</p><p><br /></p><p><b>Unduh versi python yang sesuai dan simpan misalnya di folder Downloads</b></p><p>1. Untuk tipe komputer 64bit: Klik di <a href="https://www.python.org/ftp/python/3.9.6/python-3.9.6-amd64.exe">https://www.python.org/ftp/python/3.9.6/python-3.9.6-amd64.exe</a></p><p>2. Untuk tipe komputer 32bit: Klik di <a href="https://www.python.org/ftp/python/3.9.6/python-3.9.6.exe">https://www.python.org/ftp/python/3.9.6/python-3.9.6.exe</a></p><p><br /></p><p><b>Menginstalasi Python</b></p><p>1. Pergi ke folder <b>Downloads</b> tadi dan klik ganda di file python yang baru diunduh tadi</p><p>2. Pada layar yang muncul, pastikan mencentang <b>Install launcher for all users</b> dan <b>Add Python 3.9 to PATH</b></p><p>3. Klik di <b>Install Now</b> dan klik <b>Yes</b> di jendela berikut</p><p>4. Selesai. Python siap untuk digunakan.</p><p><br /></p><p><b>Mengetes entah python berjalan</b></p><p>1. Jalankan <b>Command Prompt</b> app dengan menekan Start lalu ketik cmd kemudian tekan Enter</p><p>2. Di dalam jendela program command prompt, ketik <b>python</b> lalu <b>Enter</b></p><p>3. Anda akan melihat nomor versi python ditampilkan dan berakhir dengan tiga tanda siku kanan.</p><p>4. Keluar dengan menekan tombol Ctrl+z lalu Enter</p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-8409236588360806062021-04-05T17:22:00.002+07:002021-04-05T17:32:54.108+07:00Program Pengembangan Bahasa Nias 2020-2025<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit6TrV4Un51UMxCEfFfXTgpqJJp4QA_nH-dIHb5ur5SEGWtTRzq7-ph1Akx846nwDAahec2dBfjgezQSqZTk68ccyfJxvgbrUNC4HcqKpc7_NjRJ69jAzVo0C25FnhGUwDh94Ee6EJ4lo/s1273-no/?authuser=0" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="955" data-original-width="1273" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit6TrV4Un51UMxCEfFfXTgpqJJp4QA_nH-dIHb5ur5SEGWtTRzq7-ph1Akx846nwDAahec2dBfjgezQSqZTk68ccyfJxvgbrUNC4HcqKpc7_NjRJ69jAzVo0C25FnhGUwDh94Ee6EJ4lo/w640-h480/?authuser=0" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Generasi muda Nias semakin kurang fasih berbahasa Nias (Foto: Dari arsip pribadi)</span></td></tr></tbody></table><p><br /></p><p>Bersama seorang teman (Apollo Lase) saya memulai membuat konsep program lima tahun pengembangan bahasa Nias. Saya kemudian memperkenalkan konsep tsb. dalam sebuah pertemuan melalui zoom. Hasilnya adalah Program Pengembangan Bahasa Nias 2020-2025. Sejak itu program tsb. telah berjalan dengan baik dan telah menghasilkan satu kamus (nia.wiktionary.org) dan ensiklopedia (nia.wikipedia.org) yang disimpan di server wikimedia.</p><p>Saya tidak menguraikan panjang lebar program itu di sini, sebab saya telah menuliskannya di tempat lain. Silakan membacanya di <a href="https://meta.wikimedia.org/wiki/User:Slaia/Program_Pengembangan_Bahasa_Nias_2020-2025" target="_blank">Program Pengembangan Bahasa Nias 2020-2025</a>.</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-75120273504942330252020-05-16T18:43:00.002+07:002020-05-16T18:43:54.896+07:00Bye Windows 10! Setelah Windows Updates Merusak Sistem, Saya Merasa Cukup Sampai Di Sini <div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0yEbdgTWQ5VgZXHUHxYzXNx4495QBSf-uAaDsqiI8OO8p84cnn4XqHUznO0jSCEIVLMgpFb4nO9x2sBe8B2s_EhBO47zPyAFATPKQxBRXgeqiD16FI5eZYcwiRVZfLK696-r-KkOteU_f//" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="1024" height="498" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0yEbdgTWQ5VgZXHUHxYzXNx4495QBSf-uAaDsqiI8OO8p84cnn4XqHUznO0jSCEIVLMgpFb4nO9x2sBe8B2s_EhBO47zPyAFATPKQxBRXgeqiD16FI5eZYcwiRVZfLK696-r-KkOteU_f/w640-h498/windows-activation.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Windows activation<br /></td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><div>Entah mengapa minggu ini saya bernasib sial: <b>Windows 10 Pro updates malah merusak sistem Windows dan bahkan merusak sistem Ubuntu</b>, seperti akan saya uraikan di bawah ini.</div><div><br /></div><div>Sebenarnya saya <i>tidak</i> memakai Windows, namun karena sudah <i>ikut terbeli</i> waktu membeli laptop (saya "dipaksa" Dell membeli Windows juga ketika memesan laptop Dell Inspiron 5480!) saya mempertahankannya di laptop itu dan menggunakan sistem <i>dual boot</i>.</div><div><br /></div><div>Sekali-sekali saya menghidupkan Windows hanya untuk mendownload dan menginstalasi pembaharuan (updates) yang disediakan Microsoft.</div><div><br /></div><div>Itu juga yang terjadi kemarin. Dan sejauh saya ingat updates yang tersedia adalah Windows 10 edisi 1909, Intel chipset dan yang lainnya.</div><div><br /></div><div><b>Pertama</b> saya terkejut melihat Windows langsung boot tanpa menu pilihan grub. Wah, updates ini rupanya telah <i>memodifikasi EFI entries</i> dan menghapus Ubuntu.</div><div><br /></div><div><b>Kedua</b> saya melihat wallpaper Windows dan theme-nya lain sama sekali. Saya cek di dalam Settings, eh... <i>Windows 10 Pro yang sudah terpasang rupanya sudah rusak juga</i>. Seperti bisa di lihat di screenshot di atas aktivasi Windows rupanya telah ter-reset, seperti layaknya kalau ada perubahan hardware di komputer.</div><div><br /></div><div><b>Ketiga</b> Windows updates juga merusak konfigurasi partisi hard disk, sehingga sistem Ubuntu saya juga jadi terdampak. Saya boot LiveCD Ubuntu dan mencoba menyelidi apa yang terjadi. </div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmKngtfhhO-ocNfe6hcXSFPwNNm0LnX0fweKquuFkSGXkpLWcDyC5nb5IoxS_Iwm76y83_sBILo7XMpwJSYVyt3buwCf0ttdK2Gq_7p40fo3RZQFe9zeKdjDr2Q66mzmCwgmdZZHZX7gwd//" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="896" height="380" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmKngtfhhO-ocNfe6hcXSFPwNNm0LnX0fweKquuFkSGXkpLWcDyC5nb5IoxS_Iwm76y83_sBILo7XMpwJSYVyt3buwCf0ttdK2Gq_7p40fo3RZQFe9zeKdjDr2Q66mzmCwgmdZZHZX7gwd/w640-h380/partitions.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Partisi laptop<br /></td></tr></tbody></table><div><br /></div><div><br /></div><div>Saya terkejut luarbiasa. <i>Windows updates telah merubah daftar partisi harddisk</i>. Satu partisi kecil telah ditambahkan, yakni p5 (dengan flag hidden,diag), yang disisipkan setelah partisi sistem Windows p4. Lalu nomor partisi Ubuntu yang sebelumnya di p5 kini menjadi p6 dan seterusnya. Bukan hanya itu, partisi reserve Ubuntu (kini p7) telah diubah flagnya menjadi boot,esp.</div><div><br /></div><div><b>Saya tidak habis pikir bagaimana hal ini bisa terjadi</b>. Namun saya tidak mampu menahan kemarahan saya sehingga saya format kembali keseluruhan harddisk dan menginstalasi <i>hanya</i> Ubuntu.</div><div><br /></div><div><b>Bye, bye Microsoft Windows!</b> Sejak 2003 saya telah membakai Linux dan tidak pernah ada kebutuhan memakai Windows. Kerusakan ini merupakan gong terakhir untuk <b>menghapus Microsoft Windows</b> dari komputer saya!</div><div><br /></div><div>Saya menulis ini dari Ubuntu, setelah me-restore segala sesuatu. Windows updates telah membuang waktu saya berjam-jam!</div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-46829528540133598122020-05-12T23:55:00.004+07:002020-05-15T14:49:22.462+07:00Dell Inspiron 5480 dan Ubuntu Linux<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd9KrPkUW28keSIWpBpQwkaK-5xvXzuLeqEVnH3i8MtqqZv1JXs3YxSdoQydhX018dSPlSNfr2FQ_UlUDzcuH7LyM9xSdRzlR1B-E8-N7BO_FAcUILut0Bg2wlUoRBoufvftP6HDBgCpGb//" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="704" data-original-width="926" height="486" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd9KrPkUW28keSIWpBpQwkaK-5xvXzuLeqEVnH3i8MtqqZv1JXs3YxSdoQydhX018dSPlSNfr2FQ_UlUDzcuH7LyM9xSdRzlR1B-E8-N7BO_FAcUILut0Bg2wlUoRBoufvftP6HDBgCpGb/w640-h486/dell-inspiron-5480.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dell Inspiron 5480<br /></td></tr></tbody></table><div><br /></div><div><br /></div>Saya telah menggunakan Linux, khususnya Ubuntu, sebagai OS utama di semua komputer saya, baik PC maupun laptop, sejak 2003. Oleh sebab itu setiap kali saya mau membeli laptop/PC baru, saya selalu khawatir entah Ubuntu bisa jalan di perangkat baru tsb.<div><br /></div><div>Berikut saya kisahkan bagaimana saya menginstalasi Ubuntu di Dell Inspiron 5480, siapa tahu bisa membantu pembaca blog ini yang entah ingin mencoba Ubuntu Linux atau memang mau menggunakan Linux secara intensif.</div><div><br /></div>Baca <a href="https://www.blogger.com/#">di sini</a> kisah mengapa saya akhirnya memperoleh Inspiron 5480 setelah sebelumnya mendapatkan <a href="https://www.blogger.com/#">Inspiron 5370</a>.<br /><div><br /></div><div><br /></div><div><b>Spesifikasi Dell Inspiron 5480</b></div><div><br /></div><div>Nama: <b>Dell Inspiron 5480</b></div><div>Processor: <b>Intel Core i7 8th gen</b></div><div>Graphic card: <b>NVIDIA GeForce MX250</b> dengan 2GB memory</div><div>RAM: <b>32GB</b> (16GB dari pabrik, 16GB saya beli sendiri)</div><div>Hard disk: <b>PCIe NVMe SSD</b> (128 GB dari pabrik, saya ganti dengan 500GB beli sendiri)</div><div>Addons: <b>Back-lit keyboard</b>, <b>fingerprint reader</b></div><div><br /></div><div><br /></div><div><b>Hambatan awal</b></div><div><br /></div><div>Sebenarnya Dell menawarkan beberapa seri Inspiron yang telah dilengkapi dengan Ubuntu. Sayangnya Dell tidak menyediakannya di setiap target pasar seperti Inggris, di mana saya tinggal. Jadi saya mendapatkan Inspiron 5480 dengan Windows 10 Professional telah terinstalasi.</div><div><br /></div><div>Pertama saya mengadakan test apakah Ubuntu bisa jalan di laptop ini dengan menggunakan LiveCD menggunakan flashdisk.</div><div><br /></div><div>Ubuntu bisa boot tanpa masalah (<i>tapi lihat catatan di bawah</i>) dan nampaknya berjalan mulus. Namun ketika saya mencoba mengakses SSD drive, saya justru menemukan bahwa Ubuntu tidak mendeteksi adanya SSD, melainkan hanya SATA hard disk.</div><div><br /></div><div>Saya lalu mencoba menjelajahi web untuk mencari solusi termasuk dari bagian dokumen pendukung Dell (support documentation). Singkatnya: menambah argumen <b>nvme_load=yes</b> pada kernel waktu boot tidak memecahkan masalah.</div><div><br /></div><div>Akhirnya saya menemukan bahwa Dell men-setup laptop ini dalam modus RAID. Jadi hal pertama yang saya lakukan adalah menon-aktifkan modus ini. Setelah itu SSD nampak dalam file manager (Nautilus) Ubuntu dan bisa diakses.</div><div><br /></div><div>Selain menon-aktifkan RAID sekalian pastikan setting berikut di dalam BIOS:</div><div><br /></div><div>Pastikan <b>Secure boot</b> non-aktif (<b>disabled</b>)</div><div>Tukar SATA ke <b>AHCI</b></div><div>dan pastikan juga bahwa <b>Disable Legacy ROMS</b> terpilih</div><div><br /></div><div><b>Catatan:</b> </div><div><ol style="text-align: left;"><li>Bila proses boot <i>macet</i> dan berhenti di pendekteksian hardware mouse (misalnya versi Ubuntu sebelum 20.04) silakan menambah <b>psmouse.proto=bare</b> di argumen kernel waktu mem-boot dari grub. Ubuntu Mate misalnya macet waktu boot kalau tidak pakai argumen tsb.</li><li>Bila Anda berkeinginan menginstalasi Windows dan Ubuntu secara dual boot atau kemudian Anda menghapus Ubuntu dan menginstalasi kembali Windows 10, pastikan membaca catatan tentang Windows 10 di akhir tulisan ini.</li></ol><div><br /></div><div><b>Ubuntu berjalan lebih mulus daripada Windows di Inspiron 5480</b></div><div><br /></div><div>Setelah mengubah settings dalam BIOS di atas, proses menginstalasi Ubuntu berjalan mulus, bahkan sangat, sangat mulus. Bila Anda terbiasa dengan proses instalasi Windows yang memakan waktu sangat lama, maka Anda akan terkejut mendapatkan instalasi Ubuntu hanya butuh sekitar 10 menit (tergantung koneksi internet Anda).</div><div><br /></div><div>Dengan Ubuntu, colokkan USB flash disk yang sudah ditanamkan LiveCD, boot dari flash disk dan pilih <b>Try Ubuntu</b>. Sesudah itu klik di simbol Install Ubuntu. Lalu ikuti proses instalasi yang begitu mudah. Sedemikian mudah sehingga <i>mubazir</i> bila saya paparkan di sini langkahnya satu per satu.</div><div><br /></div><div>Tetapi bukan hanya proses instalasi yang mengesankan, Ubuntu juga berjalan lebih mulus dan kencang daripada Windows 10. Saya memang tidak menggunakan Windows untuk pekerjaan sehari-hari, karena semua program saya berjalan di bawah Ubuntu. Saya hanya menjalankannya sekali-sekali untuk men-<i>download</i> updates terbaru.</div><div><br /></div><div>Satu-satunya yang tidak jalan di dalam Ubuntu adalah sensor sidik jari. Laptop saya dilengkapi <i>fingerprint sensor</i>, yang memungkinkan login menggunakan sidik jari. Sayang belum ada driver yang tersedia untuk umum untuk Linux/Ubuntu.</div><div><br /></div><div><br /></div><div><b>Hal positif dan negatif di Dell Inspiron 5480</b></div><div><br /></div><div>Satu hal yang mengganggu saya dalam penggunaan laptop ini adalah batere yang cepat habis (saya menginginkan laptop yang bisa tahan setidaknya 8 jam, namun laptop ini hanya bisa tahan layaknya berbagai laptop umum 3 s/d 5 jam). Saya tahu masalah boros batere ini ada hubungannya dengan adanya prosesor i7 Core dan NVIDIA GeForce MX130.</div><div><br /></div><div>Saya sebenarnya tidak memerlukan perangkat pengolah grafis GeForce, karena saya tidak main game. Jadi saya nonaktifkan saja dan pakai built-in graphic card dari Intel, yang lebih hemat daya.</div><div><br /></div><div>Namun hal ini hanya menjadi isu kalau memakai laptop di luar rumah. Di rumah hal ini tidak terasa, karena kebetulan monitor yang saya pakai, <b>Dell U2520D</b>, memiliki fasilitas USB C PD. Itu berarti setiap kali saya menghubungkan Inspiron 5480 dengan monitor tsb melalui USB C, laptop mendapatkan daya dari monitor.</div><div><br /></div><div>Dan tersedianya <b>USB C</b> ini merupakan hal paling mengenakkan bagi saya. Semua perangkat USB tidak perlu lagi dicolokkan langsung di laptop, melainkan di monitor (seolah monitor menjadi <i>laptop dock</i>). Jadi satu-satunya kabel yang terhubung ke laptop adalah <b>satu kabel USB C</b>.</div><div><br /></div><div>Hal positif lainnya di laptop ini adalah <b>SSD</b> yang tertanam di dalamnya. Semua berjalan cepat karena SSD itu misalnya proses boot hanya makan beberapa detik. Setelah terbiasa dengan kecepatan segala sesuatu di laptop ini, semua laptop lain terasa lamban dan membuat saya tidak sabar menunggu.</div><div><br /></div><div><br /></div><div><b>Catatan mengenai distro lainnya</b></div><div><br /></div><div>Kesan positif ini berlaku juga bagi distro lainnya. Saya telah mencoba Kubuntu, Lubuntu, Xubuntu dan Ubuntu Mate dan semua berjalan dengan mulus. Hanya saja saya memakai Ubuntu sebagai sistem utama saya, karena Ubuntu paling stabil di laptop dan PC saya.</div><div><br /></div><div><br /></div><b>Catatan mengenai Windows 10</b><br /><br /></div><div>Karena dari pabrik Dell menginstalasi Windows dalam modus RAID, setelah perubahan settings di BIOS yang disebut di atas, <i>Windows 10 akan menolak untuk boot</i>. Kalau Anda ingin mengikuti apa yang saya lakukan di sini, maka <i>sebelum</i> mengotak-atik BIOS, <i>pastikan</i> Anda menjalankan Windows 10 dan jalankan aktivasi Windows, sehingga Windows yang diasosiasikan dengan laptop tsb. terdaftar di Microsoft database dan mendapatkan apa yang dinamakan <i>digital license</i>.</div><div><br /></div><div>Setelah diaktifkan <i>buatkan</i> Windows Installation CD di flash disk (google saja cara menginstalasi Windows 10 secara <i>clean</i> atau <i>fresh</i>). Dengan flash disk ini Anda nanti bisa menginstalasi kembali Windows 10 di kemudian hari. ***</div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-42900117239549429912020-05-10T23:20:00.001+07:002020-05-10T23:20:17.466+07:00Solusi Masalah Resolusi Layar Kubuntu 20.04 dalam Virtualbox<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhomxlEpxYp2-gJbzcTh4jD4QNsTvI1M6cJ1SHmI0YjSjqNp1jxTTnVM_FOj5cauqpa9CiZjOjsvmPkN4BBo6eXO06cWaGjUDWjMFtbIK6PyyQVueHIzh0FJaiA9uIq5SI04m4p8X1TrOzF/s1600/kubuntu_VBSettings.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="572" data-original-width="723" height="506" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhomxlEpxYp2-gJbzcTh4jD4QNsTvI1M6cJ1SHmI0YjSjqNp1jxTTnVM_FOj5cauqpa9CiZjOjsvmPkN4BBo6eXO06cWaGjUDWjMFtbIK6PyyQVueHIzh0FJaiA9uIq5SI04m4p8X1TrOzF/s640/kubuntu_VBSettings.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kubuntu VM Settings dari Virtualbox</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Kubuntu 20.04 mempunyai masalah resolusi layar dalam Virtualbox VM. Dalam tulisan ini saya ingin membagikan solusi yang saya temukan, supaya teman-teman pengguna Linux lainnya, yang juga bergulat dengan masalah serupa, bisa tertolong.<br />
<br />
Kisahnya bermula dari instalasi Ubuntu 20.04 yang baru saja keluar, yang berjalan mulus dan mengesankan di laptop saya (Dell Inspiron 5480). Saya lalu mencoba beberapa distros berbasis Ubuntu 20.04 lainnya.<br />
<br />
Semua berjalan mulus, <b>kecuali Kubuntu</b>! Setelah boot, Kubuntu hanya bisa tampil dalam resolusi 800x600. Setiap kali saya menukar ke resolusi lebih tinggi seperti 1280x720 Kubuntu akan segera kembali ke resolusi rendah tsb.<br />
<br />
Awalnya saya pikir masalah ini mungkin akan terselesaikan dengan menginstalasi <b>Virtualbox Guest Additions</b>. Namun juga setelah instalasi software tambahan ini masalah resolusi layar ini tetap muncul.<br />
<br />
Setelah mencoba berbagai settings tanpa hasil, akhirnya saya menukar <b>Graphic Controller</b> dalam VM Settings Kubuntu dari VM SVGA ke <b>VBoxVGA</b> (<i>lihat gambar di atas</i>). Dan seperti bisa dilihat di gambar tsb. Virtualbox memberi peringatan "Invalid settings detected".<br />
<br />
Kendati demikian "invalid setting" ini menolong memecahkan masalah resolusi rendah layar Kubuntu, walaupun hanya secara terbatas. Kini saya bisa menukar resolusi layar ke resolusi yang lebih tinggi dan Kubuntu akan "mengingat" pilihan ini waktu boot berikutnya..<br />
<br />
Namun hal ini tidak memecahkan masalah sepenuhnya, sebab di level VM saya tidak bisa menukar resolusi layar seperti lazim. Karena itu ukuran layar misalnya tidak bisa memenuhi seluruh layar (<i>full screen display</i>).<br />
<br />
Jadi solusi ini merupakan solusi sementara, tapi sekurang-kurangnya Kubuntu bisa berjalan.<br />
<br />
Aneh juga, sebab Kubuntu berbasis Ubuntu, sementara Ubuntu berjalan mulus. Mungkin ada hubungannya dengan graphic driver dalam KDE yang dipakai Kubuntu.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-67938690706924497522020-04-28T16:29:00.005+07:002020-04-28T16:29:52.009+07:00Yang Terbaik Bagimu (Ada Band)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFNKm96zCQqK8f31MTS634gIsZyTs_5sSn4texEn4glUIRoohyVRzCv8CiGu4-xFoQVlNR7jG9tL6hZw8CUSSahXbAZi-Bm6PhiY9d8dbKw5hktB9WICVbyD8kAoISRIm7KbzhUlCeluGH/s1600/ada_band.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFNKm96zCQqK8f31MTS634gIsZyTs_5sSn4texEn4glUIRoohyVRzCv8CiGu4-xFoQVlNR7jG9tL6hZw8CUSSahXbAZi-Bm6PhiY9d8dbKw5hktB9WICVbyD8kAoISRIm7KbzhUlCeluGH/s640/ada_band.webp" width="640" /></a></div>
<br />
Lagu ini merupakan lagu lama. Namun saya baru menemukannya. Maklum saya telah lama meninggalkan Tanah Air.<br />
<br />
Harus saya katakan pada kali pertama saya mendengarkannya saya langsung merasa suka. Bukan hanya karena syairnya cukup puitis, melainkan juga karena melodinya masih enak dinyanyikan walau pun melodi semacam ini bukan untuk penyanyi rata-rata.<br />
<br />
Jadi selamat buat Ada Band. Anda membuat saya mendengarkan lagu ini lagi dan lagi.<br />
<br />
Bagi mereka yang belum tahu dan ingin mendengarkanya juga di sini linknya: <a href="https://www.youtube.com/watch?v=M3MY4xV6MBw">https://www.youtube.com/watch?v=M3MY4xV6MBw</a><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Berikut syairnya yang juga disediakn di video di atas:</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<h2 style="text-align: center;">
Yang Terbaik Bagimu</h2>
<h4 style="text-align: center;">
Oleh Ada Band</h4>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Indahnya saat itu buatku melambung</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Patuhi perintahmu jauhkan godaan</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Kan ku buktikan ku mampu penuhi semua maumu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Andaikan detik itu kan bergulir kembali</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Ku rindukan suasana basuh jiwaku</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Salam rindu buat semua di Tanah Air.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-45067023080090654262019-04-24T18:39:00.002+07:002019-04-24T18:46:04.854+07:00Bagamaina Me-reset Laptop Dell Inspiron 13 5370?<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuaGhuv9L8noop8md0lUL01UJ-Y2c6AFa3uRZE3S0LY7SoWXm1QguQBgjXUI8qTxMN42_5Pb3EevUhfjv-jL5cNHqK0lLj53iN9jjZC9_DMHiHvObbusUge3JMzUzJgk-7ckOK7w_JNeRv/s1600/inspiron-sharp-edges.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuaGhuv9L8noop8md0lUL01UJ-Y2c6AFa3uRZE3S0LY7SoWXm1QguQBgjXUI8qTxMN42_5Pb3EevUhfjv-jL5cNHqK0lLj53iN9jjZC9_DMHiHvObbusUge3JMzUzJgk-7ckOK7w_JNeRv/s400/inspiron-sharp-edges.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dell Inspiron 13 5370</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Besok kurir akan menjemput laptop saya Dell Inspiron 13 5370. Jadi pertanyaan pertama saya adalah bagaimana me-reset laptop tsb. ke status ketika saya menerimanya (factory reset)?<br />
<br />
Berikut ini saya menguraikan langkah-langkah untuk melakukan hal itu.<br />
<br />
Tapi hal yang lebih menarik bagi mereka yang sedang mecari laptop baru adalah hal-hal apa yang positif dan apa pula yang negatif dalam menggunakan laptop tsb. Baca terus ke bawah, siapa tahu membantu dalam menjatuhkan pilihan bila Anda ingin membeli laptop Dell ini.<br />
<br />
<br />
<b>Langkah-Langkah Me-reset Inspiron 13 570</b><br />
<br />
Laptop Dell sangat gampang di-reset ke status keluar pabrik, karena Dell telah menyimpan apa yang disebut "factory image" di salah satu partisi hard disk. Jadi secepat kita mau me-reset laptop, laptop akan boot ke Windows Recovery Environment (WinRE) dan me-reset laptop.<br />
<br />
<b>Catatan:</b> Jangan lupa lebih dahulu menyimpan data-data Anda ke hard disk eksternal atau ke flash disk. Memang dalam proses reset akan ditanya untuk membuat backup data, tetapi lebih aman melakukannya sebelumnya.<br />
<br />
1. Ketik reset di tempat pencarian Cortana (sebelah kanan tombol Start di taskbar).<br />
<br />
2. Pilih "Reset this PC (System Setting)", ada di tempat teratas daftar hasil pencarian.<br />
<br />
3. Klik "Restart now" yang ada di bawah "Advanced Startup".<br />
<br />
4. Anda akan melihat beberapa pilihan. Pilih "Troubleshoot".<br />
<br />
5. Pilih "Factory Image Restore".<br />
<br />
<br />
Setelah ini ikuti saja petunjuk di layar sampai proses reset selesai. Di akhir proses Windows akan menanyakan untuk mematikan dan menghidupkan kembali laptop. Selesai! Gampang, bukan?<br />
<br />
Tentu saja ini bukan cara satu-satunya. Kalau kebetulan Anda telah membuat recovery flash disk sebelumnya, Anda tinggal menancapkan flash disk tsb. dan boot laptop ke flash disk. Selebihnya ikuti petunjuk di layar.<br />
<br />
Tetapi yang mungkin lebih manarik adalah mengapa saya mengembalikan laptop tsb. Apakah ada yang cacat baik fisik (hardware) maupun non-fisik (software)?<br />
<br />
<br />
<b>Alasan Saya Mengembalikan Inspiron 13 5370</b><br />
<br />
Iya, saya baru memakai laptop tsb. seminggu. Namun ada beberapa hal, mulai dari yang kurang serius sampai yang sangat serius, yang membuat saya memutuskan untuk mengembalikannya dan beli laptop yang lebih "baik".<br />
<br />
Saya mulai saja dari yang kurang serius, tetapi tetap mengganggu. Pertama, sisi sekeliling laptop sangat tajam dan membuat tangan nyeri kalau menyentuhnya (lihat gambar di awal tulisan).<br />
<br />
Sayang hal ini tidak dapat dilihat dalam gambar di atas. Tetapi memang mengganggu. Kalau Anda alergi terhadap sudut tajam aluminium, Anda pasti akan sangat terganggu dengan laptop ini. Karena tak mungkin kita mengetik tanpa meletakkan telapak tangan untuk istirahat, yang mau tidak mau menyentuh sisi terluar tsb.<br />
<br />
Yang kedua adalah karena terbuat dari aluminium, badan laptop terasa dingin. Tidak terlalu mengganggu untuk saya, tetapi bisa mengganggu untuk orang lain.<br />
<br />
Tetapi <i>alasan paling serius</i>, mengapa saya minta Dell menjemput balik laptop ini adalah keterbatasan harddisk. Saya butuh banyak tempat di harddisk, karena itu saya mau membeli satu yang berkapasitas 1TB. Saya mengontak Dell (<i>technical support</i>) dan tanya harddisk apa dan dengan kapasitas berapa bisa saya meng-<i>upgrade</i> laptop.<br />
<br />
Jangan tertawa, tetapi pernyataan resmi dari Dell, baik melalui email, chat dan telepon, laptop ini hanya bisa menerima SSD jenis terbaru (yang disebut PCIe NVMe Gen 3 dengan faktor bentuk M.2) itu pun hanya sampai 512GB! Catatan: Anda tidak bisa memakai SATA hard disk di laptop ini!<br />
<br />
Mengapa saya bilang jangan tertawa? Karena belum pernah saya dengar ada keterbatasan kapasitas harddisk seperti itu. Dulu di zaman Windows XP dengan motherboard dan BIOS jadul memang ada keterbatasan semacam itu. Tetapi dewasa ini?<br />
<br />
Namun begitulah adanya. Saya bilang kepada mereka, kalau masalahnya adalah Dell tidak punya stok harddisk 1TB, saya bisa beli dari tempat lain. Namun agen teknis tsb. bersikeras bahwa Dell tidak mendukung harddisk lebih dari 512GB dan mendorong saya untuk mengembalikan laptop tsb. dan beli laptop lain yang punya spesifikasi lebih baik.<br />
<br />
Saya tidak mau beradu argumen dengan mereka, jadi saya ikuti saja saran tsb. dan beli laptop lain yang akan tiba beberapa hari lagi, yakni Inspiron 14 5480. Laptop yang baru nanti punya RAM 16GB dan harddisk 128GB PCIe NVMe + 1TB SATA hard disk.<br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtZVYHx33aBozlInPGoXKAzuke-qJ6rL2yDc50km4CEQruo6rff6efIO8ozjdMUcAp9eE-82ULdphguqHyogewJEu5dMawNAxvno9oqqEZ5AlneRAmdba4T2hANbwERLc-RcsGXyFUvFx4/s1600/dell-specs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1024" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtZVYHx33aBozlInPGoXKAzuke-qJ6rL2yDc50km4CEQruo6rff6efIO8ozjdMUcAp9eE-82ULdphguqHyogewJEu5dMawNAxvno9oqqEZ5AlneRAmdba4T2hANbwERLc-RcsGXyFUvFx4/s400/dell-specs.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Inspiron 13 5370 Specs</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Selebihnya Inspiron 13 5370 punya spesifikasi yang jago: processor Intel Core i5-8250U, RAM 8GB, PCIe NVMe SSD 256GB, layar 13.3 inci, sensor pemindai jari dan colokan USB C, yang membuat laptop bisa dicas melalui kabel USB C. Berat? Hanya 1,3kg, jadi sangat ringan!<br />
<br />
Juga layar dibekali dengan teknologi terbaru Dell yang membuat nonton film seperti di bioskop. Saya sudah mencobanya dan memang warna dalam filem di layar jauh lebih hidup daripada di layar komputer desktop saya.<br />
<br />
Kesimpulannya? Saya akan mendapatkan laptop dengan spesifikasi yang lebih baik, hanya karena staff teknis bersikeras akan keterbatasan harddisk. Secepat laptop baru tiba saya sudah berencana beli M.2 harddisk dengan kapasitas 1TB, kendati staff teknis Dell akan bilang lagi bahwa laptop hanya menerima sampai 512GB! Horeeee! ***Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-34464024656428170502019-02-24T04:50:00.003+07:002019-02-24T04:50:33.596+07:00Towi-towi, Burung Terkenal Nias Yang Kurang Dikenal<a href="https://www.researchgate.net/figure/Orthotomus-ruficeps-cineraceus-Blyth-1845-Adult-male-TL-12-cm-Photograph-by_fig11_271078331"><img alt=". Orthotomus ruficeps cineraceus Blyth, 1845. Adult male. TL = 12 cm. (Photograph by: Mark Chua)." src="https://www.researchgate.net/profile/Alvin_Francis/publication/271078331/figure/fig11/AS:646462291595274@1531140029740/Orthotomus-ruficeps-cineraceus-Blyth-1845-Adult-male-TL-12-cm-Photograph-by.png" /></a>
<br />
<br />
Hari ini saya iseng-iseng mau melihat bagaimana rupa burung Nias towi-towi yang legendaris itu. Eh, rupanya pencarian saya tidak berbuah banyak. Singkatnya katalog burung dari Nias yang tersedia luas di Internet hampir tidak ada.<br />
<br />
Untungnya saya menemukan satu dokumen berjudul <a href="https://www.repository.naturalis.nl/document/551831" target="_blank">On a collection of Birds from Nias by Dr. J. Büttikofer</a>, yang menyajikan daftar burung dari Nias koleksi Dr. J. Büttikofer.<br />
<br />
Dalam dokumen tsb. sang kolektor menyebutkan nama ilmiah <b>towi-towi</b> sebagai <b>Orthotomus cineraceus Blyth</b>. Sayang buku tsb tidak menampilkan foto melainkan hanya deskripsi belaka. Setelah meng-<i>google</i> lebih jauh, saya menemukan foto di atas yang diasosiasikan dengan nama ilmiah towi-towi tadi, yakni <i>Orthotomus ruficeps cineraceus Blyth</i>.<br />
<br />
Memang itu bukan gambar satu-satunya. Seorang dari Nias juga menampilkan foto burung towi-towi di salah satu tulisan di blognya berjudul <a href="http://filemonhulunias.blogspot.com/2016/07/towi-towi.html" target="_blank">Towi-towi</a>, tetapi seperti terlihat di gambar berikut penampilannya agak lain dari foto yang di atas. Selain itu penulis tidak memberi referensi apa-apa tentang gambar tsb. melainkan hanya mengandaikan foto tsb. mewakili burung towi-towi yang disebutkan dalam lirik lagu towi-towi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEFWzAUX28A6PZ46jt-OE14dbPI7RDHbJTwzc1VO64-przI1uF1_-nEC1AnyMYY6xPWO6aHqxmLPrD6WGXasq-xic7b4wPq21_xl6u4YSuNHteC440gcQGeERnjMwE-Me4ldiPqLSu3_Q/s1600/anis-merah1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="535" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEFWzAUX28A6PZ46jt-OE14dbPI7RDHbJTwzc1VO64-przI1uF1_-nEC1AnyMYY6xPWO6aHqxmLPrD6WGXasq-xic7b4wPq21_xl6u4YSuNHteC440gcQGeERnjMwE-Me4ldiPqLSu3_Q/s320/anis-merah1.jpg" width="299" /></a></div>
<br />
<br />
Jadi, gambar burung legendaris Nias tsb belum begitu jelas, bahkan bagi saya sendiri yang berasal dari Nias. Yang jelas, hampir setiap orang tahu lagu towi-towi dan tahu menyanyikannya. Tapi tidak setiap orang kenal bagaimana penampakkan burung towi-towi itu apalagi bagaimana burung tsb berkicau, yang bagi orang Nias selalu merupakan pertanda kabar baik.<br />
<br />
<br />
<b>Sumber:</b><br />
1. <a href="https://www.repository.naturalis.nl/document/551831" target="_blank">On a collection of Birds from Nias by Dr. J. Büttikofer</a>: https://www.repository.naturalis.nl/document/551831<br />
2. <a href="http://filemonhulunias.blogspot.com/2016/07/towi-towi.html" target="_blank">Towitowi</a>: http://filemonhulunias.blogspot.com/2016/07/towi-towi.htmlUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-65145454838917490252019-02-03T04:49:00.000+07:002019-02-03T05:06:59.464+07:00Keyboard Nias Kini Punya Situs Sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6FVVLT7CKqW_yFAqktymwew9-lr8TJeKezpNSyl-uV41gzOAMbXVkgZwgCLGQyg4SjyjUMeHKnotTr07ZzAV-fYU0Zli-11UHsMNMvsWL1PROn14oGiACTLQPKnueY-ZdLviEBrc2S_Kf/w1024-h735-no/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="735" data-original-width="1024" height="457" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6FVVLT7CKqW_yFAqktymwew9-lr8TJeKezpNSyl-uV41gzOAMbXVkgZwgCLGQyg4SjyjUMeHKnotTr07ZzAV-fYU0Zli-11UHsMNMvsWL1PROn14oGiACTLQPKnueY-ZdLviEBrc2S_Kf/w1024-h735-no/" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Ya'ahowu! Topik tentang keyboard Nias telah ditempatkan di situs tersendiri: <a href="https://niaskeyboard.blogspot.com/" target="_blank">Proyek Keyboard Nias</a>!<br />
<br />
Tulisan seputar topik keyboard Nias semakin banyak dan semakin membuat sesak blog utama saya. Apalagi proyek ini merupakan proyek jangka panjang yang mencakup kerja untuk menciptakan papan ketik Nias, meninjau tata bahasa Nias, membangun <i>database</i> kosa kata Nias dan membuat "mesin" pemeriksaan ejaan otomatis untuk smartphone dan PC.<br />
<br />
Silakan ke sana untuk mengikuti perkembangan terbaru tentang proyek Keyboard Nias. Dan jangan lupa mendorong pemakaian bahasa Nias dalam media sosial dan komputer di tempat Anda.<br />
<br />
Bila Anda aktif di Twitter proyek ini aktif dengan hashtag #NiasKeyboard dan #LiNihaChallenge.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-82017549803317449402019-01-01T03:48:00.000+07:002019-01-07T20:04:46.607+07:00Kilas balik tulisan-tulisan di situs ini<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="960" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoOIsqrjqjy_aRkAeclyp1tnFtc2unN3jDbY4hyphenhyphenJmzAJyKBDGzIFkIw-AJpkxgD1K183RBnaGHpRrdz9MN8T0D28MsAN7p4LqX6t4zOZvhV1Y7NpecqBC2E-VZE9l5A_OQL-uI6iPXOEEP/s400/children-1720484_960_720.jpg" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://pixabay.com/en/children-kid-happy-child-smiling-1720484/">Happy children</a> by <a href="https://pixabay.com/en/users/cuncon-3452518/">cuncon</a> licensed under <a href="https://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/deed.en">CC BY 1.0</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Berbagai tulisan telah tampil di blog ini. Dari isu sosial sampai ke hal-hal berbau teknologi, lebih 72 tulisan telah tayang dan kemudian masuk ke laci arsip.<br />
<br />
Memasuki tahun 2019 ini saya mendapat semangat baru untuk mulai aktif menulis kembali dan mengangkat topik-topik yang menurut saya mempunyai substansi, kendati sering tenggelam dalam hiruk pikuk berita viral.<br />
<br />
Namun sebelum melihat ke depan, baiklah saya lihat dulu ke belakang. Saya sadar walaupun tulisan tertentu ditulis beberapa tahun lalu, isu di dalamnya masihlah tetap relevan dewasa ini.<br />
<br />
Untuk memudahkan menemukan berbagai tulisan tsb. saya membuat daftar ini. Tentu saja Anda bisa melihat daftar tulisan dengan mengklik topik yang Anda minati di <b>Topik tulisan</b> di navigasi <b>Menu</b> situs. Selamat menikmati.<br />
<br />
<ol>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2018/12/pertemuan-tak-terduga-duga-dengan.html" target="_blank">Pertemuan tak terduga-duga dengan mantan big boss</a> (Tayang: 14/12/18. Topik: Charity, Nias, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2018/11/memasang-huruf-o-dan-w-di-papan-ketik.html" target="_blank">Memasang huruf ö dan ŵ di papan ketik kala mengetik dalam bahasa Nias</a> (Tayang: 18/11/18. Topik: Budaya, Nias, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2017/04/seorang-teman-merindukan-kepuasan.html" target="_blank">Temanku menginginkan kepuasan</a> (Tayang: 19/04/17. Topik: Rohani, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2017/03/idano-hele-ba-falukhasata-yesu-kho.html" target="_blank">Idanö ba hele ba falukhasata Yesu khö ndra'alawe Samaria</a> (Tayang: 14/03/17. Topik: Nias, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2017/03/rahasia-air-sumur-dan-pertemuan-yesus.html" target="_blank">Rahasia air sumur dan pertemuan Yesus dengan seorang perempuan Samaria</a> (Tayang: 14/03/17. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2016/02/teka-teki-lukas-dalam-kisah-lazarus.html" target="_blank">Teka-teki Lukas dalam kisah Lazarus</a> (Tayang: 25/02/16. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/11/memakai-gnome-classic-modus-di-ubuntu.html" target="_blank">Memakai GNOME Classic Modus di Ubuntu 11.10</a> (Tayang: 14/11/11. Topik: Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/10/tampilan-galaxy-tab-dengan-dpi-lebih.html" target="_blank">Tampilan Galaxy Tab dengan DPI lebih rendah</a> (Tayang: 29/10/11. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/10/ubuntu-tip-menjadikan-ubuntu-classic.html" target="_blank">Ubuntu tip: Menjadikan Ubuntu Classic default</a> (Tayang: 20/10/11. Topik: Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/06/tablet-mana-bisa-jadi-calon-pengganti.html" target="_blank">Tablet mana bisa jadi calon pengganti Galaxy Tab?</a> (Tayang: 12/06/11. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/06/aplikasi-android-favorit-saya.html" target="_blank">Aplikasi Android favorit saya</a> (Tayang: 07/06/11. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/06/hp-mana-bisa-jadi-calon-pengganti-nexus.html" target="_blank">HP mana bisa jadi calon pengganti Nexus One?</a> (Tayang: 07/06/11. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/06/multimedia-player-canggih-yang-bisa.html" target="_blank">Multimedia player canggih yang bisa menari lintas panggung</a> (Tayang: 01/06/11. Topik: Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/05/di-computex-2011-raksasa-intel-bak.html" target="_blank">Di Computex 2011 raksasa Intel bak kerdil di teknologi tablet</a> (Tayang: 31/05/11. Topik: Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2011/01/apple-merupakan-ancaman-keterbukaan.html" target="_blank">Apple merupakan ancaman keterbukaan Internet</a> (Tayang: 04/01/11. Topik: Sosial, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/12/todo-orang-mesir-kuno-dan-orang-nias.html" target="_blank">Tödö orang Mesir kuno dan orang Nias</a> (Tayang: 17/12/10. Topik: Agama, Budaya, Nias)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/11/kunci-kesuksesan-caritas-sibolga.html" target="_blank">Kunci kesuksesan Caritas Sibolga</a> (Tayang: 30/11/10. Topik: Charity, Nias, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/11/iphone-3gs-bahkan-lebih-baik-dari-itu.html" target="_blank">iPhone 3GS? Bahkan lebih baik dari itu</a> (Tayang: 26/11/10. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/10/nexus-one-dengan-wajah-baru.html" target="_blank">Nexus One dengan wajah baru</a> (Tayang: 28/10/10. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/10/pengalaman-memakai-nexus-one-google.html" target="_blank">Pengalaman memakai Nexus One: Google Translate, Browser, Aplikasi Berita</a> (Tayang: 22/10/10. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/10/mendengar-radio-fm-di-nexus-one.html" target="_blank">Mendengar Radio FM di Nexus One!</a> (Tayang: 21/10/10. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/10/pengalaman-memakai-nexus-one-calendar.html" target="_blank">Pengalaman memakai Nexus One: Calendar, Contacts, Email</a> (Tayang: 21/10/10. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/10/google-dan-gerakan-memanusiawikan-dunia.html" target="_blank">Google dan gerakan memanusiawikan dunia</a> (Tayang: 15/10/10. Topik: Sosial, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/10/di-persimpangan-zaman-modern.html" target="_blank">Di persimpangan zaman modern</a> (Tayang: 03/10/10. Topik: Agama, Budaya)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/09/kunjungan-paus-meruntuhkan-stereotip.html" target="_blank">Kunjungan Paus meruntuhkan stereotip</a> (Tayang: 20/09/10. Topik: Agama, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/09/profil-para-penentang-paus-kala.html" target="_blank">Profil para penentang Paus kala kunjungan ke Inggeris</a> (Tayang: 20/09/10. Topik: Agama, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/09/hamad-abdel-samad.html" target="_blank">Hamad Abdel-Samad</a> (Tayang: 09/09/10. Topik: Agama, Budaya)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/08/seminggu-lagi-diluncurkan-novel-baru.html" target="_blank">Seminggu lagi diluncurkan novel baru anti Kristus</a> (Tayang: 13/08/10. Topik: Agama, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/08/perayaan-liturgi-yang-menarik.html" target="_blank">Perayaan liturgi yang menarik?</a> (Tayang: 06/08/10. Topik: Agama, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/08/konflik-arab-israel.html" target="_blank">Konflik Arab-Israel</a> (Tayang: 04/08/10. Topik: Agama, Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2010/03/dari-e71-melalui-n97-mini-sampai-ke.html" target="_blank">Dari E71, melalui N97 mini sampai ke iPhone</a> (Tayang: 15/03/10. Topik: Gadget, Teknologi)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/12/lingkungan-gereja-dan-karya-kemanusiaan.html" target="_blank">Lingkungan Gereja dan karya kemanusiaan Caritas</a> (Tayang: 06/12/09. Topik: Agama, Gereja, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/11/panggilan-religius-dan-karya.html" target="_blank">Panggilan religius dan karya kemanusiaan</a> (Tayang: 19/11/09. Topik: Agama, Charity, Rohani, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/10/kisah-mengharukan-seorang-korban-gempa_31.html" target="_blank">Kisah mengharukan seorang korban gempa Padang</a> (Tayang: 31/10/09. Topik: Charity, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/10/merintih-bersama-kota-padang_25.html" target="_blank">Merintih bersama kota Padang</a> (Tayang: 25/10/09. Topik: Charity, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/10/arogansi-rohani-apa-itu_09.html" target="_blank">Arogansi rohani. Apa itu?</a> (Tayang: 09/10/09. Topik: Agama, Rohani, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/08/kemarin-penjajahan-belanda-hari-ini_17.html" target="_blank">Kemarin penjajahan Belanda. Hari ini?</a> (Tayang: 17/08/09. Topik: Politik, Sosial, Varia)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/08/hidup-religius-dahulu-dan-sekarang.html" target="_blank">Hidup religius dahulu dan sekarang</a> (Tayang: 16/08/09. Topik: Agama, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/tanah-suci-sebagai-pembicaraan-rohani.html" target="_blank">Tanah suci sebagai pembicaraan rohani</a> (Tayang: 31/07/09. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/bertanya-kritis-krisis.html" target="_blank">Bertanya? Kritis? Krisis?</a> (Tayang: 30/07/09. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/hidup-mati-mati-untuk-hidup_26.html" target="_blank">Hidup? Mati? Mati untuk hidup?</a> (Tayang: 26/07/09. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/we-are-world_19.html" target="_blank">We are the world</a> (Tayang: 19/07/09. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/aku-tak-punya-waktu-really_16.html" target="_blank">Aku tak punya waktu. Really?</a> (Tayang: 16/07/09. Topik: Rohani, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/menyembuhkan-dunia.html" target="_blank">Menyembuhkan dunia</a> (Tayang: 12/07/09. Topik: Rohani, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/kdrt-dan-sejenisnya-ada-di-sekitar-kita_10.html" target="_blank">KDRT dan sejenisnya... ada di sekitar kita</a> (Tayang: 10/07/09. Topik: Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/horee-akhirnya_08.html" target="_blank">Hore... Akhirnya</a> (Tayang: 08/07/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/pilpres-daftar-pemilih-lebih-aneh-lagi_07.html" target="_blank">Pilpres: Daftar pemilih lebih aneh lagi</a> (Tayang: 07/07/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/07/perasaan-tidak-berdaya.html" target="_blank">Perasaan tidak berdaya</a> (Tayang: 03/07/09. Topik: Charity, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/06/pilpres-2009-masih-golput-paksa_30.html" target="_blank">Pilpres 2009: Masih golput paksa</a> (Tayang: 30/06/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/04/rasa-malu-rohani.html" target="_blank">Rasa malu rohani</a> (Tayang: 25/04/09. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/04/musuh-haru-dan-rindu_20.html" target="_blank">Musuh, haru dan rindu</a> (Tayang: 20/04/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/04/kebenaran-dan-kejujuran-tidak-selalu.html" target="_blank">Kebenaran dan kejujuran tidak selalu mengenakkan</a> (Tayang: 14/04/09. Topik: Agam, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/04/liturgi-tri-hari-paska-seharusnya.html" target="_blank">Liturgi Tri Hari Paska seharusnya dipersiapkan</a> (Tayang: 12/04/09. Topik: Agama, Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/04/pemilu-dan-golput-paksa_09.html" target="_blank">Pemilu dan golput paksa</a> (Tayang: 09/04/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/04/promotor-higiene-yang-tidak-higienis_07.html" target="_blank">Promotor higiene yang tidak higienis?</a> (Tayang: 07/04/09. Topik: Sosial, Varia)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/03/arlina-melalui-jalan-yang-pahit.html" target="_blank">Arlina: Melalui jalan yang pahit</a> (Tayang: 28/03/09. Topik: Charity, Nias, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/03/darmawati-cita-cita-dan-jalan-jalan.html" target="_blank">Darmawati: Cita-cita dan jalan-jalan yang lain</a> (Tayang: 25/03/09. Topik: Charity, Nias, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/03/konflik-batin-atau-kontradiksi-di-dalam.html" target="_blank">Konflik batin atau kontradiksi di dalam</a> (Tayang: 22/03/09. Topik: Rohani)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/03/rasa-ngilu-menjelang-pemilu-2_22.html" target="_blank">Rasa ngilu menjelang Pemilu (2)</a> (Tayang: 22/03/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/03/rasa-ngilu-menjelang-pemilu-1_07.html" target="_blank">Rasa ngilu menjelang Pemilu (1)</a> (Tayang: 07/03/09. Topik: Politik)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/02/jembatan-dari-keterasingan_25.html" target="_blank">Jembatan dari keterasingan</a> (Tayang: 25/02/09. Topik: Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2009/02/pemberdayaan-melalui-kemampuan_10.html" target="_blank">Pemberdayaan melalui kemampuan monitoring</a> (Tayang: 10/02/09. Topik: Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/12/turunnya-harga-minyak-dan-logika_18.html" target="_blank">Turunnya harga minyak dan logika terbalik</a> (Tayang: 18/12/08. Topik: Ekonomi, Politik, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/12/krisis-moneter-dan-indonesia_13.html" target="_blank">Krisis moneter dan Indonesia</a> (Tayang: 13/12/08. Topik: Ekonomi, Politik, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/12/iman-dan-pil-pahit-rasio.html" target="_blank">Iman dan pil pahit rasio</a> (Tayang: 07/12/08. Topik: Agama, Filsafat)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/11/peresmian-museum-pusaka-nias_11.html" target="_blank">Peresmian Museum Pusaka Nias</a> (Tayang: 20/11/08. Topik: Budaya, Nias)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/11/jaminan-kebersinambungan.html" target="_blank">Jaminan kebersinambungan?</a> (Tayang: 13/11/08. Topik: Charity, Nias, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/11/amrozi-dan-logika-terbalik_10.html" target="_blank">Amrozi dan logika terbalik</a> (Tayang: 10/11/08. Topik: Agama, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/11/efek-samping-bencana-tsunami.html" target="_blank">Efek samping bencana tsunami?</a> (Tayang: 08/11/08. Topik: Charity, Nias, Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/10/apakah-arti-sebuah-rumah_20.html" target="_blank">Apakah arti sebuah rumah?</a> (Tayang: 20/10/08. Topik: Sosial)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2008/10/hak-untuk-sakit_12.html" target="_blank">Hak untuk sakit</a> (Tayang: 12/10/08. Topik: Varia)</li>
<li><a href="https://achida-id.blogspot.com/2002/10/apakah-calon-penerima-sungguh.html" target="_blank">Apakah calon penerima sungguh membutuhkan rumah?</a> (Tayang: 02/10/08. Topik: Sosial)</li>
</ol>
<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-46324304268661233942018-12-14T00:20:00.001+07:002019-01-02T04:05:29.314+07:00Pertemuan Tak Terduga-Duga Dengan Mantan Big Boss<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5LT1536sPLXSiGSqNq6GYradit65M5VuDzc-rAVKvaD6L_U-nnVGtLYRd6PlNLM1DymOj5IIYgOfeqry0eH7nBWDt04D4cotuKru7nEZqIe8Ox8MGEff-NJqiUtmo5Ff3f5YaX3JSbFU/s1600/georg-aug2018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1068" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5LT1536sPLXSiGSqNq6GYradit65M5VuDzc-rAVKvaD6L_U-nnVGtLYRd6PlNLM1DymOj5IIYgOfeqry0eH7nBWDt04D4cotuKru7nEZqIe8Ox8MGEff-NJqiUtmo5Ff3f5YaX3JSbFU/s400/georg-aug2018.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berbincang-bincang dengan Georg (<i>Foto: dari Silvia</i>)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pada bulan Augustus lalu (2018) saya menghadiri pesta nikah seorang kenalan di <b>Vienna, Austria</b>. Secara tak terduga-duga saya ketemu dengan mantan <i>Big Boss</i>, yang rupanya juga diundang ke pesta nikah yang sama.<br />
<br />
Big Boss? Ya, satu panggilan yang kurang mengenakkan dan berbau ketegangan. Namun saya menggunakannya di sini untuk <b>Georg</b>, yang dulu mengepalai seksi internasional di <b>Caritas Austria</b>. Bagaimana kisahnya saya menyebut dia sebagai Big Boss dengan segala kandungan makna di dalamnya?<br />
<br />
Kisahnya mulai dari Georg sendiri yang memakai istilah itu. Terkejut melihat saya berada di pesta nikah tsb, ia memperkenalkan saya kepada para tamu yang hadir sebagai "Big Boss" (mubazir mengatakan bahwa saya merasa sangat kikuk jadinya). Dia menyebutkan bagaimana saya menjadi koordinator program tanggap darurat jaringan Caritas internasional di Pulau Nias setelah tsunami 2004 dan gempa bumi Nias 2005.<br />
<br />
Secara khusus dia menekankan betapa suksesnya program-program yang turut didanai oleh Caritas Austria waktu itu dan menggarisbawahi bahwa tanpa saya, yang dia bilang Big Boss, hal tsb mungkin tidak akan tercapai.<br />
<br />
Dia mengulangi bahwa baru sekarang dia menyadari betapa berat tantangan waktu itu dan betapa saya berhasil mengimplementasikan berbagai proyek kendati berbagai tantangan (sebagai catatan sampingan: selama saya menjadi koordinator program tanggap darurat dan kemudian manajer program rehabilitasi di Caritas Sibolga saya telah menjalankan 22 proyek besar dan kecil termasuk proyek jalan dan perumahan di Hilimbaruzö, Gomo, senilai 1,5 juta dollar AS).<br />
<br />
Namun kendati keberhasilan tsb. saya merasa panggilan Big Boss tsb. tidak mengenakkan. Barangkali ada hubungannya dengan satu ketegangan dalam hubungan kerja dengan Georg. Saya masih merasa kurang enak dengan kenyataan bahwa kendati karyawan saya mengimplementasikan beberapa proyek yang didanai Caritas Austria (di bawah tanggungjawab Georg) selama beberapa tahun kami tidak mendapat gaji apa pun dari Caritas Austria. Secara kasar bisa dikatakan, kami bekerja mensukseskan proyek-proyek mereka secara cuma-cuma.<br />
<br />
Setelah berjuang mengemukakan hal ini berkali-kali akhirnya Caritas Austria (baca Georg) setuju membayar <i>sebagian</i> gaji karyawan yang bekerja untuk proyek-proyek yang mereka danai. Sebagian, artinya kami harus menghitung <i>berapa jam sebulan</i> seorang karyawan bekerja untuk proyek proyek yang mereka danai saja, sebab waktu itu Caritas Sibolga menjalankan banyak proyek yang didanai oleh berbagai donor.<br />
<br />
Itu pun tidak berlaku <i>retro-aktif</i>. Artinya tidak berlaku bagi beberapa tahun yang sudah lewat, di mana kami mengimplementasikan proyek-proyek mereka.<br />
<br />
Kembali ke awal tulisan ini, mengapa saya menyebut Georg sebagai Big Boss? Karena memang ia juga pernah menjadi Big Boss untuk saya. Setelah saya selesai berkarya di Caritas Sibolga dan pindah ke Inggris, Georg meminta saya menjalankan tugas konsultan untuk proyek mereka di Caritas Indonesia (Karina). Kala itu Caritas Austria lagi membidik proyek pengembangan sosial di Kalimantan Barat. Saya bertugas untuk berkoordinasi dengan <b>Karina</b> (Caritas Indonesia) mengadakan <i>assessment</i> awal dan mempersiapkan data untuk penulisan proposal proyek. Maka saya berangkat ke Tanah Air bulan Augustus 2011 untuk tugas tsb.<br />
<br />
Kemudian tugas konsultan tsb. hampir berkembang menjadi tugas berjangka (<i>fixed-term contract</i>) untuk menjadi <i>desk officer</i> program rehabilitasi yang sedang mereka jalankan di Haiti. Namun rencana ini tidak terwujud, terkendala oleh izin kerja. Singkatnya hampir saja Georg menjadi Big Boss saya.<br />
<br />
Menjelang pesta usai, Georg menghampiri saya dan mengungkapkan betapa ia berterima kasih atas komitmen saya dalam menangani proyek-proyek yang mereka danai di masa lampau. Sekarang dia semakin mengapresiasi prestasi saya dan staf di Caritas Sibolga, setelah dia melihat bagaimana proyek-proyek yang mereka danai di berbagai belahan dunia dijalankan.<br />
<br />
Pelajaran berharga bagi saya setelah pertemuan yang tak terduga-duga: lebih gampang mengapresiasi prestasi orang lain setelah masanya lewat. Mungkin ada baiknya kita lebih obyektif dan tidak terlalu menunda apresiasi tsb. bertahun-tahun setelah masanya lewat.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-22126278965933971602017-04-19T04:40:00.000+07:002018-12-29T00:15:38.014+07:00Temanku Menginginkan Kepuasan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-KrDKz-y5CUM0I-kGtguReo_n0UQpg1BX8EskMT7YCScgP0vPEHQpyXikky9PnwBnkf1Gkch-JnPzeh8gjQrDk6-qbhSpoNO2zZiQDZGAZeZjXz0BSr3ySJXPMvao3Wsy7Vdw_70BfFM/s1600/satisfaction.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="619" data-original-width="960" height="412" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-KrDKz-y5CUM0I-kGtguReo_n0UQpg1BX8EskMT7YCScgP0vPEHQpyXikky9PnwBnkf1Gkch-JnPzeh8gjQrDk6-qbhSpoNO2zZiQDZGAZeZjXz0BSr3ySJXPMvao3Wsy7Vdw_70BfFM/s640/satisfaction.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://pixabay.com/en/person-human-joy-sunset-sun-110303/">Photo</a> by <a href="https://pixabay.com/en/users/geralt-9301/">Geralt</a> licensed under <a href="https://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/deed.en">CC BY 1.0</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Beberapa waktu lalu aku bertemu kembali dengan seorang kenalan setelah lama seakan kehilangan kontak. Dengan gelisah aku menantikan dia di luar stasiun kereta api South Kensington, London, Inggris. Aku ingat akan wajahnya yang bulat, milik seorang gadis muda belia. Akankah dia tampil kembali dengan baju kaos dan celana jeans, yang hampir selalu dikenakannya?<br />
<div>
<br />
Tiba-tiba kulihat seseorang melambai. Nah, itu dia, pikirku. Kuamati wajahnya. Hmmm... sudah agak berubah. Aku merasa seolah kehilangan sesuatu. Wajah gadis lugu dengan pipi ranum yang terekam dalam ingatanku, telah hilang dan diganti dengan wajah seorang perempuan matang. Baju kaos kesukaannya telah diganti dengan baju elegan perempuan dewasa. Dan celana jeans yang selalu dikenakannya kini telah diganti dengan celana rapi para profesional.<br />
<br />
Kuhampiri dia. Kami bertukar ciuman di pipi seperti biasa. Aku sedikit merasa gugup, tak tahu mengapa. Nampaknya khayalan-khayalanku tentang dia yang kadang muncul dalam tidurku, rupanya <em>memang</em> hanya khayalan. Dia telah bertumbuh dari seorang gadis muda belia menjadi seorang perempuan matang.<br />
<br />
Kami berjalan santai menuju restoran <i>crêpe</i> yang tidak jauh dari stasiun. Aku memang suka makan <em>crêpe</em>, makanan khas Perancis itu. Terakhir aku bertemu dia, ketika dia baru saja mendapat pekerjaan di Experian, salah satu perusahaan terkenal di kota London.<br />
<br />
“Apa kabar ibumu,” tanyaku memulai pembicaraan tanpa tahu mengapa aku mulai dengan menanya kabar tentang ibunya.<br />
<br />
“Dia masih dalam duka, karena teman laki-lakinya meninggal bulan Desember lalu,” tukasnya cepat. Aku terkejut, tak tahu mengapa dan karena itu tak mampu membalas lebih daripada seruan, “Oh….”<br />
<br />
Aku tahu ibunya punya teman laki-laki (setahuku ibu dan ayahnya bercerai). Dan aku tahu juga bahwa dia tinggal di rumah ibunya. Pasti dia mengenal teman laki-laki ibunya itu dengan baik dan kemungkinan dia punya hubungan batin tertentu dengan dia. Jadi kemungkinan dia juga merasa terpukul dengan peristiwa tsb. Pokoknya aku merasa tidak nyaman meneruskan pembicaraan mengenai topik ini.<br />
<br />
“Di mana kamu berlibur kali lalu,” tanyaku setelah beberapa saat untuk mengalihkan topik pembicaraan.
“Aku berlibur ke Italia dan ke Ceko,” katanya.<br />
<br />
Dia pun lalu bercerita lebar tentang pengalamannya di Roma, Milan dan Florence dan akhirnya di Prag. Rupanya dia suka seni, kendati dia tidak sempat mengunjungi basilika St. Petrus, Vatikan, yang menampilkan lukisan-lukisan abadi.<br />
<br />
Tiba-tiba aku merasa senang mengetahui sisi lain dari dirinya, yang aku tidak tahu dalam perkenalan kami sebelumnya. Singkatnya aku suka bahwa dia suka seni; dan aku menghubungkan kesukaan terhadap seni dengan keagungan jiwa, kedalaman batin, kerinduan tanpa batas.<br />
<br />
Terus terang, aku menyukainya. Mengapa? Karena ia bukan gadis (dan kini perempuan matang) <em>biasa</em>. Kalau anak muda (dan itu termasuk gadis) lainya suka pergi ke <em>pub,</em> tempat yang paling sering dikunjungi orang di London untuk bersosialisasi, dia tidak. Kalau orang lain suka menikmati segelas bir untuk mencairkan suasana, dia tidak.<br />
<br />
Sebaliknya dia suka pergi berjalan-jalan di taman kota, yang jumlahnya banyak di London.<br />
<br />
Singkatnya, dia suka keheningan. Dan kini aku tahu dia juga suka seni. Dan karena itu aku menyukai dia. Aku pun tidak suka keramaian. Aku lebih suka menyendiri dan menenggelamkan diri dalam renungan tentang kejadian-kejadian aktual.<br />
<br />
Kendati tidak tergolong muda lagi, aku merasa sedikit kikuk sementara dia terus bertutur tentang kunjungannya ke Italia dan Ceko tsb. Mengapa, yah? Aku tidak berani menatap wajahnya lama-lama. Sekarang baru aku sadar kalau rambutnya kini lebih panjang dan tergerai bebas. Ia terlihat anggun dengan potongan rambut sedemikian.
Aneh juga. Kendati kami sudah lama kenalan, saya tidak pernah berani menanyakan entah dia punya teman laki-laki.<br />
<br />
Akhirnya aku bertanya tentang pekerjaannya.<br />
<br />
“<i>Good!</i>" balasnya cepat. "Namun, kalau aku tidak mendapat promosi untuk naik pangkat, aku akan berhenti pekerjaan ini dan cari yang lain,” tambahnya lagi.<br />
<br />
“Mengapa?” tanyaku lagi tanpa dapat menyembunyikan rasa heran. Bukankah memiliki pekerjaan merupakan anugerah? Tanpa pekerjaan kita tak dapat menikmati hidup seperti misalnya melancong ke berbagai negara atau mencicipi makanan <em>top</em> masakan para koki terkenal atau mulai menabung supaya suatu hari nanti dapat beli rumah?<br />
<br />
Aku memang tahu bahwa kebanyakan orang di Inggris ini suka gonta ganti pekerjaan, satu hal yang tidak umum misalnya di Italia atau di Jerman. Setelah beberapa tahun orang di sini merasa bosan di posisi mereka yang sama dan mulai mencari tantangan baru. Jadi kalau tidak naik pangkat atau ganti posisi, mereka akan mencari pekerjaan lainnya.<br />
<br />
Dan itulah yang rupanya sedang terjadi dalam diri temanku ini. Dia sudah tiga tahun bekerja di Experian dan ingin mencari tantangan baru.<br />
<br />
“Aku mau mencari pekerjaan yang memberikanku kepuasan,” imbuhnya. “Pekerjaan yang sekarang memang baik, tak ada yang salah dengan itu. Namun aku menginginkan sesuatu yang dapat memberiku kepuasan”.<br />
<br />
Pikiranku pun melayang ke jutaan orang di berbagai belahan dunia, yang terpaksa bertahan pada pekerjaan yang <em>tidak</em> mereka sukai apalagi memberi kepuasan. Kalau pekerjaan tertentu merupakan satu-satunya jalan untuk membuat dapur tetap mengepul, maka orang pun tutup mata dan bertahan.
Menurutku, sungguh merupakan keberuntungan kalau bisa mendapatkan pekerjaan yang juga sekaligus memberi kepuasan.<br />
<br />
Ada banyak orang yang kukenal yang memiliki pekerjaan yang mereka sukai. Salah satunya adalah seorang teman perempuan lainnya yang sungguh menikmati pekerjaannya sebagai guru, kendati pekerjaan tsb. sedemikian menguras waktunya, sehingga dia mengisi istirahat akhir pekan untuk memeriksa pekerjaan rumah anak-anak didiknya.<br />
<br />
Dalam hal ini tidak susah untuk mengatakan bahwa pekerjaan adalah panggilan, karena dia memang menyukai pekerjaan itu. Tetapi bila satu pekerjaan menjadi beban, pekerjaan tsb bukan lagi panggilan menjadi <em>sekedar</em> deraan nasib.<br />
<br />
Dalam hal ini aku mengagumi orang-orang di Inggris, yang tidak begitu saja menerima <em>nasib.</em> Mereka yakin nasib mereka ada dalam tangan mereka sendiri. Oleh karena itu mereka tidak segan berhenti dari pekerjaan yang tidak memberi kepuasan kepada mereka dan berani mengambil langkah untuk mencari tantangan baru.<br />
<br />
Apa dikata, dalam diriku masih mengalir darah Indonesia. Menurutku, mempunyai satu pekerjaan yang memberi kepuasan adalah merupakan <i>anugerah</i>. Dalam hal itu pekerjaan adalah <i>panggilan hidup</i>. Namun kalau orang lagi tidak seberuntung itu, tak ada jalan lain selain berbuat yang terbaik dan berharap kesempatan baru akan muncul.<br />
<br />
Itu menurutku. Menurut Anda?</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-64666741732842014432017-03-14T22:33:00.000+07:002019-01-02T04:06:02.781+07:00Idanö hele ba falukhasata Yesu khö ndra'alawe Samaria<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaNayBeHgoGGHUSSeiMotnOnwg-U25Nf75J5Pip0Gi2SI5PVMyMsjc7JWRFMBbwyquLm8FY0UwtJs4dqlPnkurpX9c5juQhW7L44aRoGsb9dqc62JvVy1fgVRMm_r9aY-EginPDpYs_S6N/s400/sumur-air.jpg" width="400" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://pixabay.com/en/wishing-well-well-old-wood-wooden-76869/">Photo</a> by <a href="https://pixabay.com/en/users/kaz-19203/">Kaz</a> licensed under <a href="https://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/deed.en">CC BY 1.0</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<i>Na ö'ila ha niha zanguma'ö khöu: be'e ögu nidanö, ba no ö'andrö khönia mena'ö, ba no ibe'e khöu nidanö fangorifi (Joh 4,10).</i><br />
<br />
Ira niha Keriso si föföna, eluahania sauri ba ginötö ma aefa ndra nifahaö Yesu, töratöra ya'ira si so ba Roma, asese latanö khöra zi mate ba nifotöi <i>katakombe</i>, ya'ia da'ö nahia barö danö. Ba dowa sambua katakombe so sambua gambara si lö faudu ba nahia si mane da'ö, tawaö tödöda. Ba da'ö no lagambaraini nösi Injil sawena tarongo no ma'e: Yesu ba samösa ndra alawe ba hele.<br />
<br />
Niha sangila gambara andrö lo tola lö'ö manofu, <i>hadia mbörö</i> wa labe'e gambara si manö ba nahia andrö. Hadia <i>so gamakhaitania</i> niwa'ö Yesu ba Injil ma'ökhö ba lewatö zi mate? Hadia so gamakhaitania ba zalua khöda na no mate ita?<br />
<br />
Te sökhi na tafaigi mangawuli nitutunö bakha ba Injil ma'ökhö. Me luo da'ö iröi Yesu Yerusalema edöna isawa Galilea. Ba ya'ita si no to'ölö ba wanörö fa'aukhu zino ta'ila wa ba zi mane andrö abölö tarasoi wa'owökhi dödö. Da'ö göi zalua khö Yesu me irugi mbanua Sychar, si so sambua hele nikhao Yakobo me föna. Ba worasoininia wa'owökhi dödö, tatu manö edöna Yesu wamadu idanö ena'ö.<br />
<br />
Ba börö me so ba da'ö samösa ndra'alawe sangai idanö, i'andrö khönia: <i>Be'e ögu nidanö</i>. Ba wolau Yesu andre no i'osiwawöi hada ba mbanua andrö. Börö me luo no ba danö Palestina tebai fahuhuo manö ndra matua khö ndra alawe ba zanehe niha. Aefa da'ö lö göi tetehegö faruka ndra niha Yahudi ba niha Samaria, si mane ira alawe Samaria andre. Da'ö wa ifatörö'ö li khönia ira alawe andrö.<br />
<br />
Ba hiza lö itema linia Yesu. Tuho dödönia, ba ya'ia ba wangombakha khö ndra'alawe andrö geluaha nidanö sindruhu.<br />
<br />
Iwaö khönia: Na ö'ila ena'ö mbuala Lowalangi andrö, ba na ö'ila ha niha zanguma'ö khöu: be'e ögu nidanö, ba no ö'andrö khönia mena'ö, ba no ibe'e khöu nidanö fangorifi. Ba ira alawe andre no mo'amböta sibai wangi'ila nia. Ba bakha ba wa'ambö gera'erania iwaö khö Yesu: Hadia ebua na sa ndra'ugö moroi duada Yakobo, sogao hele andre? Hadia so khöu nidanö sabölö sökhi?<br />
<br />
Ba si mane si to'ölö lö i'anema'ö ibe'e wanema li Yesu, itohugö manö huhonia. Idanö nisou ndra'alawe andrö moroi ba hele ba ha sabata tola ifadöhö wa'owökhi dödö. Dania zui ba ifulö owökhi dödöda. Haniha zamadu ya'ia ifuli owökhi dödö mangawuli!<br />
<br />
Bahiza haniha zamadu nidanö moroi khö Yesu, lö sa'ae owökhi dödönia irugi zi lö aetu. Hewa'ae sindruhunia lö na aboto sibai ba dödönia hadia geluaha niwa'ö Yesu andre, iwa'ö ira'alawe andrö: He Tua, be'e ögu nidanö si mane andrö, ena'ö böi sa'ae owökhi dödögu!<br />
<br />
Bakha ba Injil Yohanes asese te'oguna'ö <i>wehede si dombudombua eluaha</i>. Si maö göi ba zanandrösa ba nidanö andre. Saboto ba dödö zi'alawe moroi ba Samaria andrö, ba idanö si to'ölö nibadubaduda ero ma'ökhö. Idanö nitutunö Yesu no fabö'ö. Idanö andre idanö wa'auri, same'e fa'abölö ba niha ena'ö tola abölö ira ba wogamö fa'auri si lö aetu. Hulö zi mane nidanö si to'ölö soguna khöda, ena'ö tola auri ita ba mboto, si manö göi nidanö moroi khö Yesu andrö, moguna ia khöda ena'ö tola auri nosoda.<br />
<br />
Na imane Yesu: Lö fa'owökhi dödö ba niha samadu idanö nibe'enia khöra, ba eluahania, haniha zamati khönia, ba lö sa'ae tobini khönia lala wa'auri. Börö hulö niwa'ö Yesu khö rasul Philipus: haniha zangila Ya'o no i'ila nama.<br />
<br />
Datafauli ita ba wanofu no mege, hadia so gamakhaitara huohuo Yesu khö ndra'alawe ba hele Yakobo andrö ba wa'amate? Hadia faudu gambara wahuhuosa Yesu ba ira alawe Samaria andrö ba nahia barö danö andrö, ba nahia wogo'o si mate?<br />
<br />
Fanema li ndra niha Keriso si föföna ba no aboto sibai ba dödöda: <i>so gamakhaitara</i>. Na tawa'ö nidanö wangorifi, ba si lö tola lö'ö itörö tödöda hadia zalua khöda na no mate ita. Kristus si sindro ba zinga hele andrö, sanguma'ö wa ya'ia nidanö wangorifi, no tötönaföda, sabe'eda si no mangalani fa'amate.<br />
<br />
Ba tenga ba mbewe iwa'ö ia. No musindro ia ba zinga hele sabakha sibai. No amaedola narö danö sogömigömi, ba zi so fa'abölö zogömigömi, fa'abölö wa'amate. Ba moroi ba zogömigömi andre tumbu wa'auri, me i'alani wa'amate, ba maoso ia moroi ba gotalua zi mate.<br />
<br />
Eluahania: Injil ba zi ma'ökhö andre edöna <i>i'abölö'ö wanötönada</i>. Haniha zangai idanö moroi ba hele fangorifi andrö, ba isöndra nidanö sauri, isöndra gumbu wa'auri andrö samösa: Kristus. Haniha zamadu ya'ia te'abölö'ö irugi wa'auri si lö aetu.<br />
<br />
No ta'ila sa'ae wa abakha sibai geluaha Injil ba zi ma'ökhö andre. Liturgi ba zi ma'ökhö andre no afönu sibai geluahania. Ba haniha zangodödögö mana'u idanö moroi bakha ba khönia, ba si lö tola lö'ö isöndra wangorifi.<br />
<br />
Ira furugöda ba wamati, ira niha Keriso si föföna, no lata'u öra nidanö si mane andre, ba no te'orifi ira. Ifarou ita Gereja ba wolo'ö lahera, töratöra ba ginötö föna paska andre. Ena'ö ta'osisi'ö lala wamatira ba talau faguru khöra.<br />
<br />
<i>Na ö'ila ha niha zanguma'ö khöu: be'e ögu nidanö, ba no ö'andrö khönia mena'ö, ba no ibe'e khöu nidanö fangorifi (Joh 4,10).</i><br />
<br />
<br />
<br />
<i><b>Catatan:</b> Renungan ini ditulis berdasarkan bacaan liturgis pada hari Minggu Prapaska III Tahun A: Kel 17,3-7; Rm 5,1-2.5-6; Yoh 4,5-42.</i>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-43587317095997441822017-03-13T01:00:00.000+07:002019-01-02T04:06:14.789+07:00Rahasia air sumur dan pertemuan Yesus dengan seorang perempuan Samaria <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaNayBeHgoGGHUSSeiMotnOnwg-U25Nf75J5Pip0Gi2SI5PVMyMsjc7JWRFMBbwyquLm8FY0UwtJs4dqlPnkurpX9c5juQhW7L44aRoGsb9dqc62JvVy1fgVRMm_r9aY-EginPDpYs_S6N/s400/sumur-air.jpg" width="400" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://pixabay.com/en/wishing-well-well-old-wood-wooden-76869/">Photo</a> by <a href="https://pixabay.com/en/users/kaz-19203/">Kaz</a> licensed under <a href="https://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/deed.en">CC BY 1.0</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<i>Sekiranya engkau tahu, siapa dia yang berkata kepadamu: beri aku minum, niscaya engkau telah minta kepadanya, dan dia telah memberi engkau air kehidupan (Joh 4,10).
</i><br />
<br />
Kita tahu, bahwa umat Kristen perdana, artinya generasi umat Kristen pada zaman dan setelah para rasul, terutama yang mereka yang tinggal di Roma, sering mensemayamkan orang meninggal <i>di ruang-ruang bawah tanah</i>, yang disebut <i>katakombe</i>.
<br />
<br />
Di dalam salah satu katakombe tsb. terdapat satu gambar di dinding, yang pada pandangan pertama <i>tidak pas</i> dengan tempat semacam itu. Di situ digambarkan apa yang baru kita dengar dalam Injil hari ini: seorang wanita Samaria dan Yesus di sebuah sumur.<br />
<br />
Wajarlah bila orang bertanya, <i>mengapa</i> gambar semacam itu justru dibuat di sebuah lorong bawah tanah, yang merupakan daerah kematian? Adakah <i>hubungan</i> antara apa yang dibicarakan Yesus dengan wanita Samaria itu dengan kematian dan hidup setelah kematian?
<br />
<br />
Barangkali baiklah bila kita menghidupkan gambaran apa yang terjadi di sekitar sumur itu.
<br />
Hari itu suatu siang, yang panas dan membuat orang haus. Yesus yang sedang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Galilea, tiba di desa Sychar, di daerah Samaria. Di situ ada sebuah sumur, yang sampai hari ini masih ada di tempat itu.
<br />
<br />
Menurut tradisi, sumur itu telah digali oleh Yakob, dan sejak itu dipergunakan turun-temurun. Tentu saja Yesus yang haus itu ingin minum air. Dan karena kebetulan di situ ada wanita, Yesus menyapanya: <i>Tolong beri aku minum</i>.
<br />
<br />
Mereka yang kenal dengan budaya daerah Palestina kala itu, tahu bahwa di sini Yesus melanggar adat. <i>Pertama</i> karena dia menyapa seorang wanita secara terbuka, dan <i>kedua</i> karena dia orang Yahudi berani berbicara dengan seorang dari Samaria.
<br />
<br />
Namun Yesus tidak memperdulikan hal-hal ini. Sebaliknya ia mengalihkan pembicaraan ke hal yang lebih mendalam.
<br />
<br />
Ia berkata kepada wanita itu: <i>Sekiranya engkau tahu karunia Allah, siapa dia yang berkata kepadamu: beri aku minum, niscaya engkau telah minta kepadanya, dan dia telah memberi engkau air kehidupan</i>.
<br />
<br />
Wanita ini, yang nampaknya masih polos, malah berkata: Apakah engkau lebih besar dari leluhur kami Yakob, yang telah menggali sumur ini? Apakah engkau memiliki air yang lebih baik?
<br />
Tetapi seperti biasa dalam kisah Injil, Yesus tidak pernah menjawab langsung pertanyaan orang, melainkan membiarkannya terjawab lama kelamaan.
<br />
<br />
Air yang sedang ditampung wanita itu hanya dapat memuaskan dahaga sekejap. Mereka yang meminumnya akan haus kembali! Tetapi siapa yang minum air dari Yesus, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Kendati belum mengerti benar apa maksudnya, wanita polos ini berkata: <i>Tuhan berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus lagi!</i>
<br />
<br />
Penginjil Yohanes suka memakai gambar-gambar bermakna ganda dalam Injilnya, seperti dalam hal air dalam kisah ini. Wanita itu mengerti air alamiah, yang memancar dari sumber air. Tetapi Yesus memaksudkan sesuatu yang lebih rohaniah, ia berbicara tentang air, yang memberi kekuatan dalam hidup, yang bisa membuat manusia mencapai hidup kekal.
<br />
<br />
Bila Yesus berkata: Barangsiapa minum air yang kuberikan, dia tidak akan haus lagi, maka yang ia <i>maksudkan</i> ialah: barangsiapa percaya kepadaku, kerinduannya akan Allah akan terpenuhi. Barangsiapa melihat aku, dia melihat Bapa, demikian kata Yesus kepada rasul Philipus suatu kali.
<br />
Jadi adakah hubungannya antara pembicaraan Yesus dengan wanita di seputar sumur itu dengan kematian, dengan lorong bawah tanah tempat menyemayamkan orang mati?
<br />
<br />
Jawaban umat Kristen perdana jelas: Bicara tentang air kehidupan tidak bisa dilepaskan dari penguburan kristiani. Kristus yang berdiri di samping sumur Yakob itu, yang mewahyukan dirinya sebagai air kehidupan, adalah figur harapan, tokoh yang mengalahkan kematian. Dan ia tidak bermuluk-muluk. Ia berdiri di samping sumur yang dasarnya dalam dan gelap, simbol kedalaman, simbol kegelapan, simbol kematian. Tetapi dari kedalaman inilah memancar air, air kehidupan.
<br />
<br />
Dalam arti ini Injil hari ini merupakan Injil harapan: Siapa yang menimba air dari kedalaman sumur kehidupan, dia menimba air kehidupan, ya menimba sumber kehidupan sendiri, yakni Kristus.
<br />
Dan Barangsiapa minum air kehidupan, maka dalam dirinya memancar sumber kehidupan, yang memberi dia harapan, yang memungkinkan dia bertahan sampai ke hidup kekal.
<br />
<br />
Betapa dalam makna Injil hari ini dan betapa kaya akan simbol-simbol yang semestinya kita cermati. Liturgi hari ini kaya akan makna, tetapi barangsiapa memberanikan diri menimba ke dalamnya, niscaya dia akan menimba kehidupan sendiri.
<br />
<br />
Para leluhur dan pendahulu kita dalam iman telah menimba dari sumur kehidupan dan telah diselamatkan. Gereja mengajak kita mengikuti jejak mereka, dan terutama selama masa Prapaska ini lebih mengarahkan pandangan kepada mereka, dan belajar dari mereka.
<br />
<br />
<i>Sekiranya engkau tahu, siapa dia yang berkata kepadamu: beri aku minum, niscaya engkau telah minta kepadanya, dan dia telah memberi engkau air kehidupan (Joh 4,10).</i>
<br />
<br />
<br />
<i><b>Catatan:</b> Renungan ini ditulis berdasarkan bacaan liturgis pada hari Minggu Prapaska III Tahun A: Kel 17,3-7; Rm 5,1-2.5-6; Yoh 4,5-42</i>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-78960793180576014192016-02-25T01:00:00.000+07:002019-01-02T04:06:33.895+07:00Teka-teki Lukas dalam kisah Lazarus<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi926ZrhCOUnNcXePH7VvFs3iVsyxoP7EHkaR9C1FyPs9ypkhtCYzfJCMm7dULMyI_V6Y6yKA8DKibgb6j2d4ZlbD9xuTmHJDfJW-0TvuLdLmveXA1TbTaqku00f8zGf7X-C0dAZwER3RcU/s1600/20090125_160836_13042.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi926ZrhCOUnNcXePH7VvFs3iVsyxoP7EHkaR9C1FyPs9ypkhtCYzfJCMm7dULMyI_V6Y6yKA8DKibgb6j2d4ZlbD9xuTmHJDfJW-0TvuLdLmveXA1TbTaqku00f8zGf7X-C0dAZwER3RcU/s320/20090125_160836_13042.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Photo by author</td></tr>
</tbody></table>
Tidak banyak perumpamaan dalam Kitab Suci, yang begitu <i>hidup-hidup</i> dikisahkan, sehingga kita merasakan <i>seolah</i> perumpamaan tsb. adalah kisah nyata.<br />
<br />
Ke dalam perumpamaan istimewa sedemikian masuk <b>perumpamaan seorang kaya dan Lazarus</b>, dalam Injil (Luk 16,19-31).<br />
<br />
Pada pandangan pertama perumpamaan tsb. seolah sederhana dan tidak menimbulkan banyak pertanyaan. Tetapi secepat kita memandangnya lebih dekat <i>semakin banyak pertanyaan timbul</i>.<br />
<br />
Kita ambil saja pertanyaan kaliber ringan: Mengapa <i>nama orang kaya itu tidak disebut</i> Lukas, sedangkan orang miskin itu disebut namanya: Lazarus?
Apakah dengan <i>sandi</i> sedemikian Penginjil Lukas mau menyodorkan kepada kita sebuah teka teki, yang seyogyanya kita renungkan jawabannya?<br />
<br />
Ataukah Lukas justru ingin <i>membocorkan pesan utama</i> perumpamaan Yesus ini dalam nama orang miskin itu: Lazarus? sedangkan orang kaya itu tak bernama, sebab ia <i>bisa mewakili siapa saja</i>?<br />
<br />
Mari lihat pertanyaan yang lebih berkaliber berat. Cukup satu untuk kesempatan ini, yakni apakah salahnya menjadi orang kaya? Bukankah kekayaan justru merupakan <i>anugerah</i> Allah? Tak heran bila dalam sejarah Kekristenan ada aliran tertentu yang melihat pemilikan harta kekayaan sebagai bukti, bahwa Allah memberkati orang yang memiliki banyak harta.<br />
<br />
Pandangan sedemikian memang <i>bukanlah pandangan baru</i>. Sudah dalam Perjanjian Lama para leluhur kita dalam iman berpandangan sedemikian.
Tetapi baru sejak lahirnya zaman yang disebut abad modern, pandangan ini menjadi dasar dari apa yang dewasa ini dikenal sebagai kapitalisme (kapital artinya modal, kapitalisme adalah aliran yang menjunjung tinggi pemupukan modal atau harta milik) dan merupakan motor utama, yang membuat negara-negara yang sekarang kita sebut makmur dan sejahtera mencapai taraf hidup sedemikian.<br />
<br />
Jadi sekali lagi, apakah menjadi kaya itu <i>salah</i>?<br />
<br />
Orang kaya, yang disebut dalam perumpamaan Yesus ini nampak-nampaknya bukan orang jahat. Tidak ada indikasi, bahwa dia merengguk kekayaannya secara tidak halal.
Bahkan dia membiarkan Lazarus, yang miskin itu, mengumpukan sisa-sia makanan yang jatuh dari meja makannya untuk mengisi perutnya.<br />
<br />
Jadi apanya yang salah menjadi orang kaya?<br />
<br />
Kemungkinan besar Penginjil Lukas <i>mengemas</i> perumpamaan ini untuk menyampaikan pesan yang ia selipkan di <i>akhir</i> perumpamaan itu.<br />
<br />
Kisah si orang kaya dan Lazarus <i>diakhiri</i> dengan permintaan orang kaya itu, supaya Abraham mengirim seseorang yang akan memperingatkan saudara-saudaranya, sehingga tidak bernasib seperti dia. Dan Abraham menolak dan bersikeras, bahwa kesaksian <i>Musa dan para nabi</i> sudah cukup untuk menuju keselamatan, sehingga tidak akan mengalami nasib yang sama dengan orang kaya itu.<br />
<br />
<i>Musa dan para Nabi</i> itu pasangan kata yang merupakan nama lain dari Taurat, artinya perintah-perintah atau Sabda Allah. Sabda Allah sudah cukup untuk menjadi peringatan bagi manusia. Barangsiapa mendengarkannya akan menjadi selamat.<br />
<br />
Contohnya adalah Sabda Allah melalui nabi Yeremia (Yer 17,5-10), yang menegaskan: <i>Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!</i>
Ini saja sebenarnya sudah cukup untuk orang kaya itu untuk diselamatkan. Tetapi justru hal inilah yang kurang padanya.<br />
<br />
Mungkin kita teringat pada perumpaan lainnya dalam Injil tentang seorang kaya yang memutar otak untuk membangun gudang beras yang baru dan ingin bersenang-senang, <i>melupakan</i> Allah. Ia pun dikecam dan dicabut nyawanya oleh Tuhan, karena tidak menaruh harapan kepada Tuhan, melainkan pada harta yang fana.<br />
<br />
Sebagai <i>kontras</i>, Injil menyuguhkan kepada kita figur Lazarus. Nama itu sendiri berarti "Allah menolong". <i>Nomen est omen</i>, kata orang latin, nama menunjukkan makna. Penginjil Lukas <i>menyembunyikan</i> jawaban terhadap teka-teki dalam perumpamaan ini dalam nama <b>Lazarus</b>.<br />
<br />
Lazarus diselamatkan, dia yang boleh masuk ke surga, atau dalam ungkapan Kitab Suci "tinggal di pangkuan Abraham", karena dia menaruh harapannya pada Tuhan. Karena dia <i>memasang telinganya kepada pesan Musa dan para Nabi</i>, kepada Sabda Tuhan.<br />
<br />
Untuk kita sebagai pendengar Sabda itu sekarang tinggallah <i>gaung</i> dari kalimat Injil tadi: <b>Pada mereka ada kesaksian Musa dan para nabi. Baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.</b><br />
<br />
<br />
<i><b>Catatan:</b> Tulisan ini mengacu pada Luk 16,19-31 dan Yer 17,5-10, yang merupakan bacaan Kitab Suci pada hari Kamis, Prapaska II.</i>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-60057839966689552892011-11-14T22:19:00.004+07:002011-11-14T22:49:14.544+07:00Memakai GNOME Classic Modus di Ubuntu 11.10<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnV0DEyLdBY-oZuWJui8iKNelKhr1BeiDkWpzL7MU5fggoaWoDTI-s8IHN6AJuJH_NUSatDORn8fDmcMgCvcWPIeAiQprn1d-WRqfDJ7sBMRs-8Hwypn7N2D62oiKVbKecVPINCZ4lkB-O/s1600/ubuntu-logo.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnV0DEyLdBY-oZuWJui8iKNelKhr1BeiDkWpzL7MU5fggoaWoDTI-s8IHN6AJuJH_NUSatDORn8fDmcMgCvcWPIeAiQprn1d-WRqfDJ7sBMRs-8Hwypn7N2D62oiKVbKecVPINCZ4lkB-O/s200/ubuntu-logo.png" width="200" /></a></div>Banyak pengguna Ubuntu senior tidak menyukai tampil muka Ubuntu 11.10 yang memakai <b>Unity</b>. Kini ada solusi elegan, yakni dengan memakai <b>Gnome Classic</b> yang telah di-<i>fork</i> untuk Ubuntu 11.10. Di bawah ini saya tunjukkan langkah-langkah yang ditempuh untuk menginstalasi dan memakai <b>Gnome Classic</b>.<br />
<br />
Dalam <a href="http://achida-id.blogspot.com/2011/10/ubuntu-tip-menjadikan-ubuntu-classic.html">artikel ini</a> saya mengusulkan untuk menginstalasi Ubuntu 11.04 dan pilih <b>Ubuntu classic</b> di kala login. Namun hal itu tidak perlu lagi.<br />
<br />
<a name='more'></a><b>Jason Conti</b> telah mendengar keluhan banyak pengguna Ubuntu lain dan memodifikasi Gnonme fallback supaya bisa dipakai menjadi seperti Ubuntu Classic. Saya mendapatkan tip-nya dari <a href="http://www.glasen-hardt.de/">Glasens Blog</a>. Sayang blog tsb. berbahasa Jerman, jadi saya tampilkan saja di sini dengan melengkapi langkah-langkah yang mungkin belum diketahui oleh pengguna Ubuntu yunior.<br />
<br />
Langkah menginstalasi Gnome Classic<br />
<br />
1. Muat sumber software dengan mengetik perintah berikut di Terminal:<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>sudo add-apt-repository ppa:jconti/gnome3</b></span><br />
<br />
2. Update database software dengan mengetik<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sudo apt-get update</span></b><br />
<br />
3. Instalasi software yang diperlukan dengan mengetik<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sudo apt-get install indicator-applet-complete</span></b><br />
<br />
4. <b>Log out</b> lalu <b>log in</b> dengan memilih <b>Gnome Classic</b> sebagai tampilan desktop. Akan nampak dua panel, satu di atas dan satu di bawah.<br />
<br />
5. Klik di atas salah satu panel dengan tombol mouse kanan sambil menekan tombol Alt. Pilih <b>New Panel</b> (Buat pemula metode ini lebih gampang daripada memodifikasi panel yang sudah ada).<br />
<br />
6. Klik di atas panel yang baru dengan tombol mouse kanan sambil menekan tombol Alt dan pilih <b>Properties</b>. Pilih <b>Orientation: Top</b>.<br />
<br />
7. Klik di atas panel yang baru dengan tombol mouse kanan sambil menekan tombol Alt dan pilih <b>Add to Panel</b><br />
<br />
8. Tambahkan applet yang diingini. Saya memakai ini: 1) <b>Indicator Applet Complete</b>; 2) <b>Menu Bar</b>; dan 3) <b>Window List</b><br />
<br />
9. Kalau mau memindahkan salah applet caranya adalah dengan meletakkan cursor di atas applet lalu menekan tombol mouse kanan sambil menekan tombol Alt. Pilih <b>Move</b> untuk memindahkan.<br />
<br />
10. Hapus panel yang tidak diinginkan dengan cara menekan tombol mouse kanan sambil menekan tombol Alt. Pilih <b>Delete this Panel</b><br />
<br />
Berikut adalah panel desktop saya. Selamat bereksperimen.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh68fvlJwq4IfL6pZVmKQHPx7J9EkExIGdB09em-r5p_hEw70SUSzQdXLHhIcsuZEudNLuuSjyl_K7XztRQ-nODHGkZcAzdOSi0__qxuTdOUYI7cT-_tnPmWuHOhHB0bKvD8-upzhY4quJu/s1600/desktop-ubuntu1110.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh68fvlJwq4IfL6pZVmKQHPx7J9EkExIGdB09em-r5p_hEw70SUSzQdXLHhIcsuZEudNLuuSjyl_K7XztRQ-nODHGkZcAzdOSi0__qxuTdOUYI7cT-_tnPmWuHOhHB0bKvD8-upzhY4quJu/s400/desktop-ubuntu1110.jpg" width="400" /></a></div><br />
<br />
Thanks to <a href="http://www.glasen-hardt.de/?p=1415">Glasens Blog</a> at <a href="http://www.glasen-hardt.de/?p=1415">http://www.glasen-hardt.de/?p=1415</a> for this great tip.</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-89030157405240818422011-10-29T20:51:00.000+07:002019-01-02T04:06:57.119+07:00Tampilan Galaxy Tab dengan DPI lebih rendahSaya baru saja mencoba menurunkan nilai DPI layar Samsung Galaxy Tab 7 dan tampaknya sangat menarik. Angka DPI standar Galaxy Tab adalah 240. Dalam percobaan ini saya menurunkannya ke 182. Hasilnya?<br />
<br />
<a name='more'></a>Saya bisa melihat lebih banyak di layar. Tentu saja efek sampingannya adalah huruf yang lebih kecil, namun masih bisa ditoleransi. Saya baca di xda-forum rupanya ada banyak pengguna yang memakai resolusi lebih kecil seperti itu. Bahkan ada yang memakai angka DPI 162! Berikut perbandingan tampilan layar dengan DPI standar 240 dan DPI 182.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqJDCdKBgxoUCl-2ql7sSL3mYraC32Sr-agoGHbJ8-shNtPjrnuYcRB2Ap83J88HwVSY7c4KC5QAoD-CWyWLXX5RR7kL81RuQpFVwDYdhCKQ1DhR-F362mw13Z3ftsEAkvZZTWl67UHxw/s1600/sgt7-001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqJDCdKBgxoUCl-2ql7sSL3mYraC32Sr-agoGHbJ8-shNtPjrnuYcRB2Ap83J88HwVSY7c4KC5QAoD-CWyWLXX5RR7kL81RuQpFVwDYdhCKQ1DhR-F362mw13Z3ftsEAkvZZTWl67UHxw/s320/sgt7-001.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Tampilan Home screen dengan DPI 240</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixGMb_MBnzyK-hsNv3LY-C9yHHXEeBNc1RG9uynd-lUQ_Z7Gjp5WA68vzvH-uhzxCuJxGRUW4psBfriCQVAouTrTDY9ANc0b67iLpgUJOw9UADCXYmgV-QeS7VUbLmseqK4Dwx5z-7fyM/s1600/sgt7-002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixGMb_MBnzyK-hsNv3LY-C9yHHXEeBNc1RG9uynd-lUQ_Z7Gjp5WA68vzvH-uhzxCuJxGRUW4psBfriCQVAouTrTDY9ANc0b67iLpgUJOw9UADCXYmgV-QeS7VUbLmseqK4Dwx5z-7fyM/s320/sgt7-002.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Pada DPI 182 nampak bahwa luas home screen menjadi lebih. Perhatikan barisan apps di home screen, yang pada DPI 240 tampil di pinggir bawah layar.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx1NQzJjaw6IYU1zGrHdIgEur_7_S44SdLU6XRm84gJ0eGt1BIv_LBAtrpo_BgUgQPrwLCMp3gvVNmvBgo4sQSXsfDt6B1j0dcpHz3gvO1QKGVOu_I33VK3Xp8XBGefSMeuyHmGAFGOrQ/s1600/sgt7-003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx1NQzJjaw6IYU1zGrHdIgEur_7_S44SdLU6XRm84gJ0eGt1BIv_LBAtrpo_BgUgQPrwLCMp3gvVNmvBgo4sQSXsfDt6B1j0dcpHz3gvO1QKGVOu_I33VK3Xp8XBGefSMeuyHmGAFGOrQ/s320/sgt7-003.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Tampilan TempoInteraktif dengan DPI 240. App Tempo ini bisa menampilkan sampai artikel "Tiga notebook premium HP hadir di Indonesia"</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaYA796QSqulUeZ6aH-fwUBYGI1M1Xr31MMD8SBvKhXHeRNMWiAtXPSO8v3zVJNJAki0ukCx42X_hbOicb-yEA0HFQcMlqIWfcftIghtVTuRDisKvrhpKXxHJ28Ny6lfvQG7yTbVndbwc/s1600/sgt7-004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaYA796QSqulUeZ6aH-fwUBYGI1M1Xr31MMD8SBvKhXHeRNMWiAtXPSO8v3zVJNJAki0ukCx42X_hbOicb-yEA0HFQcMlqIWfcftIghtVTuRDisKvrhpKXxHJ28Ny6lfvQG7yTbVndbwc/s320/sgt7-004.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Tapi dengan DPI 182, masih bisa tampak dua artikel lebih banyak.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzDZFEeQFhUngOqEBYkoWCteAcj35y0qLHhyphenhyphen_9xx-FllusxkX3BSrNPCmdKDHEjfZKp9NrsPBUhdb-1jolIlbzNYK7QgpSSbEcxmPDItAltMXmWyVz2n2Q5-DH17jxE0wRMK3_SkicWuE/s1600/sgt7-005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzDZFEeQFhUngOqEBYkoWCteAcj35y0qLHhyphenhyphen_9xx-FllusxkX3BSrNPCmdKDHEjfZKp9NrsPBUhdb-1jolIlbzNYK7QgpSSbEcxmPDItAltMXmWyVz2n2Q5-DH17jxE0wRMK3_SkicWuE/s320/sgt7-005.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Tampilan Kompas di browser Android dengan DPI 240. Sampai artikel pertama Ekspedisi cincin api, selesai.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoPEW1xMtjOPO4jpGgAtav6B1t4q6q7Tt-q0EDNjQFNhfC1ZZ7_eFAxPYFqaHxWg1Jj1B5IV9cm5nrLGngF9FxJQvYM6OIRYE9RfX7Al-WVg-4DZsmXSkUd3yl_RUF4ih8CB1F85OLP_4/s1600/sgt7-006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoPEW1xMtjOPO4jpGgAtav6B1t4q6q7Tt-q0EDNjQFNhfC1ZZ7_eFAxPYFqaHxWg1Jj1B5IV9cm5nrLGngF9FxJQvYM6OIRYE9RfX7Al-WVg-4DZsmXSkUd3yl_RUF4ih8CB1F85OLP_4/s320/sgt7-006.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Dengan DPI 182 kita bisa melihat lebih banyak artikel di layar, sehingga rubrik Bola dan Olahraga masih bisa ditampilkan.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2aQ_KwsugHpDZbtL-f7EsB1u8aHFjEE31BfXpwPieeUSAkxTjjOKpyS00m04i4GhmYukPi1OqxLJTjkxweLBq_6udZuRok_YFYJpBjsew9QlAe0TuTWyFvNsCzPet4l0Z6rrQpUvQ7dQ/s1600/sgt7-007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2aQ_KwsugHpDZbtL-f7EsB1u8aHFjEE31BfXpwPieeUSAkxTjjOKpyS00m04i4GhmYukPi1OqxLJTjkxweLBq_6udZuRok_YFYJpBjsew9QlAe0TuTWyFvNsCzPet4l0Z6rrQpUvQ7dQ/s320/sgt7-007.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Tampilan daftar apps dengan DPI 240. Layar penuh bukan?</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjRNxPe6PwvD33W3IAWv8imhGLzMidq7NsfCuuJvEwyM3eX90IBUcYr4iHBy5gQkW6_fhYRrs_Hijh9UBXJrt_yMnG-cwuIt98R-K89kZMLhsbBM5OUyUS0uyqARHP8mUllETLy9p3Jkw/s1600/sgt7-008.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjRNxPe6PwvD33W3IAWv8imhGLzMidq7NsfCuuJvEwyM3eX90IBUcYr4iHBy5gQkW6_fhYRrs_Hijh9UBXJrt_yMnG-cwuIt98R-K89kZMLhsbBM5OUyUS0uyqARHP8mUllETLy9p3Jkw/s320/sgt7-008.jpg" width="187" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Namun dengan DPI 182 nampak bahwa masih ada ruang kosong. Sayang TW launcher Samsung tidak bisa menyesuaikan diri dengan resolusi layar. Karena itu kalau mau memakai resolusi ini sebagai default, maka mau tidak mau harus memakai launcher lain, seperti ADW launcher atau launcher lain dari Market. Seluruh ruang layar akan terpakai. Jadi kita bisa melihat lebih banyak di layar.<br />
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
<div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-28704698823327456922011-10-20T15:16:00.000+07:002011-10-20T15:16:12.711+07:00Ubuntu Tip: Menjadikan Ubuntu Classic default<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnV0DEyLdBY-oZuWJui8iKNelKhr1BeiDkWpzL7MU5fggoaWoDTI-s8IHN6AJuJH_NUSatDORn8fDmcMgCvcWPIeAiQprn1d-WRqfDJ7sBMRs-8Hwypn7N2D62oiKVbKecVPINCZ4lkB-O/s1600/ubuntu-logo.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnV0DEyLdBY-oZuWJui8iKNelKhr1BeiDkWpzL7MU5fggoaWoDTI-s8IHN6AJuJH_NUSatDORn8fDmcMgCvcWPIeAiQprn1d-WRqfDJ7sBMRs-8Hwypn7N2D62oiKVbKecVPINCZ4lkB-O/s200/ubuntu-logo.png" width="200" /></a></div>Dalam versi terbaru (11.10), Ubuntu <b>secara konsisten memakai Unity</b> sebagai lingkungan desktop yang tampil di layar komputer. Dan yang membuat banyak pengguna Ubuntu geram, Ubuntu <b>tidak menyediakan alternatif</b> seperti pada versi sebelumnya. Selain itu kemungkinan untuk menyesuaikan setting Unity sangat terbatas, misalnya tak ada cara memperlangsing launcher bar, yang selalu tampil di pinggir layar sebelah kiri.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Tentu saja mereka yang tahu interna Linux bisa mengotak-atik sedemikian, sehingga hal tsb. bisa dibuat. Namun pengguna biasa pasti akan kewalahan.<br />
<br />
Saya sendiri telah mencoba "hidup" bersama Unity selama beberapa saat. Tapi ada beberapa hal yang mengganggu saya baik dalam hal optik/artistik maupun dalam cara memakai sistem.<br />
<br />
Pertama: launcher bar yang selalu muncul di pinggir sebelah kiri layar secara optik jauh dari artistik. Dan <i>tak ada cara untuk mengkofigurasinya</i>, mis. memperkecil ukuran bar, mengganti latar belakang dengan warna yang disukai.<br />
<br />
Kedua: tak ada lagi menu aplikasi, yang biasa muncul di sudut sebelah kiri atas. Kini menu favorit bisa diletakkan di launcher bar. Aplikasi lainnya bisa dijangkau melalui dash. Tapi <i>untuk menemukan satu aplikasi, kini saya butuh banyak klik mouse</i>. Melalui daftar menu klasik, saya bisa menemukan satu aplikasi hanya dalam tiga kali klik. Kini melalui dash butuh beberapa klik lagi.<br />
<br />
Ketiga: <i>beberapa kombinasi tombol keyboard telah diubah</i> oleh Ubuntu. Misalnya F10 sering saya pakai di Midnight Commander untuk menutup aplikasi. Kini hal itu tidak mungkin lagi, karena F10 sudah dipakai Ubuntu untuk fungsi lain. Di versi sebelumnya fungsi F10 itu masih ada setting untuk mengembalikan fungsi F10 ke fungsi standar.<br />
<br />
Keempat dan ini paling menjengkelkan: <i>Tak ada pilihan lagi untuk log in ke desktop environment</i>. Kini hanya ada Unity. Ubuntu Classic yang masih ada di versi sebelumnya telah menghilang.<br />
<br />
Nah, kalau Anda merasa terganggu bekerja dengan versi Ubuntu 11.10, maka cara yang paling gampang adalah <b>menginstal ulang versi 11.04</b> dan <b>menjadikan Ubuntu classic sebagai default desktop</b>. Untungnya: <b>Ubuntu 11.04 adalah versi LTS</b> (Long term support), sedangkan versi terbaru Ubuntu 11.10 hanya disupport 6 bulan ke depan.<br />
<br />
Selain itu menginstal Ubuntu sangat gampang dengan memakai Live CD atau Live USB. Saya hanya butuh sekitar 17 menit menginstal Ubuntu di laptop saya! Tentu saja Anda harus <b>meng-backup data pribadi sebelum menginstalasi ulang</b> sistem. Kecuali kalau Anda telah membuat sistematisasi partisi di harddisk Anda, seperti saya buat. Dalam hal itu tanpa backup bisa juga, karena data pribadi tidak terganggu.<br />
<br />
Berikut adalah tip untuk <b>menjadikan Ubuntu classic sebagai default</b> lingkungan desktop.<br />
<br />
1. Klik System -> Administration -> Login screen.<br />
2. Klik tombol Unlock dan masukkan password.<br />
3. Di bagian bawah di mana ada Select, pilih Ubuntu classic (lihat gambar).<br />
4. Selesai. Gampang bukan?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfEcHD6OZaWigcKkxohp6bccq0kSbscv78uwolanIrdMfpmzWrhEigTErfhvZgsi1BO8kNmPvJ8lQ0g45XQnTnbbo1iqdPaovzhrPFV74MFigJ87sPvVmgYVJQ2Ppz2ykkqTMqS_slunCG/s1600/login-screen.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfEcHD6OZaWigcKkxohp6bccq0kSbscv78uwolanIrdMfpmzWrhEigTErfhvZgsi1BO8kNmPvJ8lQ0g45XQnTnbbo1iqdPaovzhrPFV74MFigJ87sPvVmgYVJQ2Ppz2ykkqTMqS_slunCG/s320/login-screen.jpg" width="320" /></a></div><br />
Nah selamat memakai Ubuntu 11.04 yang masih disupport oleh Ubuntu sampai dua tahun ke depan. Ubuntu 11.10 adalah versi dengan support hanya 6 bulan, sampai versi berikut muncul.<br />
<br />
Referensi: <a href="http://ubuntuforums.org/showthread.php?t=1704449">Make "Classic session" default in Ubuntu 11.04</a>.</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-15701747748438836442011-06-12T18:50:00.000+07:002011-06-12T18:50:55.593+07:00Tablet mana bisa jadi calon pengganti Galaxy Tab?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd-j18wubVCg1BGB6hcpb1FIwLtCPlUBe2S7WttNgUsplEtm6cYwQG7XltfHmH7i1JSvTDWic_Jo0oXaXcM54RqG9mTAikJOhukhTxQ6FDMWV9BMxMviFyRuaM_Kjdf4i1yGRpwJnoSH-Y/s1600/galaxytab.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd-j18wubVCg1BGB6hcpb1FIwLtCPlUBe2S7WttNgUsplEtm6cYwQG7XltfHmH7i1JSvTDWic_Jo0oXaXcM54RqG9mTAikJOhukhTxQ6FDMWV9BMxMviFyRuaM_Kjdf4i1yGRpwJnoSH-Y/s1600/galaxytab.jpg" /></a></div>Saya membeli Galaxy Tab pada bulan November 2010 lalu. Kendati disainnya saya suka, ketika pertama kali memakainya Galaxy Tab mengecewakan saya. Mengapa? Android 2.2 yang dibesut Samsung dalam Galaxy Tab itu agak lamban. Terutama untuk browsing website, Galaxy Tab menguji kesabaran saya. Karena itu saya memberanikan diri me-<i>root</i> Galaxy Tab tsb. dan menginstalasi ROM modifikasi <b>Modaco</b>, yang saya dapat dari <a href="http://forum.xda-developers.com/forumdisplay.php?f=807&order=desc">forum XDA</a>.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Setelah itu saya mulai menikmati bermain dengan Galaxy Tab. Browsing menjadi lebih menyenangkan dan terutama saya senang dengan ukurannya yang kecil (7 inci) dan ringan (380 gram). Ukuran dan berat semacam itu sangat ideal untuk dipakai sambil tidur-tiduran di sofa atau membaca-baca di tempat tidur sebelum mata terpejam. Galaxy Tab hampir selalu menemaniku di sofa, di tempat tidur, di kebun, di perpustakaan, di kereta api dan di mana saja. Laptop Asus UL20A hanya saya pakai untuk mengolah teks panjang atau membuka situs-situs yang sulit dirambah di tablet berlayar kecil 7 inci. Selebihnya Galaxy Tab mengambilalih berbagai fungsi: mulai dari memutar musik, baca buku, browsing, baca email, facebook-an dan twitter-an, nonton video film, bertelepon via voip, dlsb.<br />
<br />
Kendati demikian saya belum puas juga dengan Galaxy Tab ini (habis, selalu maunya lebih). Kendati browsing dengan browser <i>built-in</i> sudah agak kencang, saya lebih suka memakai Skyfire, yang jauh lebih ringan dan kencang dalam hal browsing. Namaun yang paling mengganggu saya adalah soal menulis teks panjang. Selain program pengolah kata yang saya pakai lamban bereaksi, fungsi sederhana seperti <i>copy</i> dan <i>paste</i> pun tidak ada. Saya berkeinginan bisa menulis atau mengedit laporan di Galaxy Tab di kala dalam kereta api atau misalnya di kala duduk-duduk menikmati kopi di Cafe.<br />
<br />
Namun ada keuntungan memakai perangkat berbasis Android. Di luar sana ada banyak programmer yang tak kenal lelah memperbaiki sistem operasi Android ini, sehingga pengguna semakin lama semakin nyaman memakai istem operasi ini.<br />
<br />
Belum lama ini para hacker di <a href="http://forum.xda-developers.com/forumdisplay.php?f=807&order=desc">xda-developers</a> berhasil memaketkan ROM versi Gingerbread untuk Galaxy Tab. Salah satunya adalah ROM besutan <b>alterbridge86</b> yang diberi nama <a href="http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=1074759">ROM Overcome</a>. Saya pun langsung menyambarnya dan meng-<i>upgrade</i> Galaxy Tab saya. Dan memang terasa ada peningkatan dalam hal performance. Bukan hanya browser Android menjadi lebih kencang dan mulus, menulis teks juga lebih menyenangkan, karena fungsi <i>copy</i> dan <i>paste</i> sudah memungkinkan.<br />
<br />
Namun kembali ke pertanyaan awal, tablet apakah yang bisa menjadi pengganti Galaxy Tab, bila suatu saat nanti saya mencari "yang lain"?<br />
<br />
Saya telah mencoba berbagai tablet terbaru di beberapa toko: mulai dari Motorola Xoom, Acer Iconia A500, Advent Vega, Asus Transformer, HTC Flyer dan LG Optimus Pad sampai ke Apple iPad 2. Terus terang saja, setelah membanding-bandingkan, saya rasa saya tidak akan "membuang" Galaxy Tab saya. Ukuran tsb. memang sangat pas untuk saya. Paling-paling HTC Flyer, yang juga berlayar 7 inci, bisa menjadi pengganti, namun harganya yang mahal akan menjadi penghalang utama.<br />
<br />
Jadi memang tak ada pengganti Galaxy Tab? Ya, saya akan mempertahankannya! Namun suatu hari nanti saya akan membeli tablet baru berlayar 10 inci, bukan sebagai pengganti, melainkan sebagai alternatif untuk dipakai di rumah. Di layar 10" mem-<i>browsing</i> website versi desktop terasa lebih nyaman. Apalagi masih banyak situs, yang belum menyediakan versi mobile dari website mereka. Kalau tiba saatnya nanti untuk membeli tablet baru, maka <b>Samsung Galaxy Tab 10"</b> adalah calon pertama. Mengapa? Karena dialah tablet terringan saat ini. Tablet yang akan agak berat cenderung melelahkan tangan kalau dipakai berlama-lama.<br />
<br />
Namun saya masih belum terburu-buru mencari tablet baru. Soalnya, Galaxy Tab 10" masih belum mengimplementasikan koneksi <b>USB host</b>, jadi belum memungkinkan misalnya mencolokkan harddisk eksternal atau perangkat USB lainnya ke tablet tsb. Demikian juga colokan <i>charger</i>-nya masih pakai kabel khusus. Saya harap dalam waktu mendatang ini akan keluar sebuah tablet, yang memenuhi keinginan saya, yakni <b>ringan</b> seperti Galaxy Tab 10", punya <b>fungsi USB host</b> dan untuk men-<b>charge pakai koneksi USB</b> biasa.<br />
<br />
<br />
<b>Catatan untuk mereka yang tidak akrab dengan dunia Android:</b><br />
<br />
<a href="http://www.android.com/">Stok Android</a> memang dikeluarkan oleh <a href="http://www.android.com/">Google</a>, namun setiap produsen seperti HTC, Samsung dst. bebas memodifikasi sistem operasi ini. HTC misalnya memodifikasi stok Android dan menyesuaikannya dengan <b>Sense UI</b>. Dalam hal ini HTC cukup berhasil. Pengguna smartphone dan tablet produksi HTC tak akan lelah memuji kemulusan dan keindahan Sense UI di perangkat mereka. Sebaliknya Samsung nampaknya kurang beruntung. <b>TouchWiz</b> yang diimplementasikan dalam stok Android tidak begitu menjanjikan. Galaxy Tab, yang dilengkapi dengan Android 2.2 kompilasi Samsung, boleh dikatakan <i>gagal</i>, dengan alasan seperti saya sebut di atas (bisa jadi Galaxy Tab yang dikeluarkan kemudian lebih baik dari keluaran pertama).<br />
<br />
Mengapa demikian? Android adalah sistem operasi terbuka. Setiap orang bebas untuk memodifikasinya. Modifikasi kecil-kecilan pastilah sangat menguntungkan dan tidak terlalu mengganggu. Namun modifikasi yang terlalu jauh bisa menjadi kerugian dalam hal <i>update</i>. Tak heran bila Google telah mengeluarkan <i>update</i> terbaru, tetapi perangkat tertentu tidak bisa di-<i>update</i>, karena menunggu sampai produsen perangkat tsb. mengeluarkan update yang telah disesuaikan. Dan dalam hal ini Samsung terkenal tidak begitu gesit mengeluarkan <i>update</i>.<br />
<br />
Saya sendiri belum merasa nyaman memakai Android entah itu hasil modifikasi Samsung atau HTC. Kalau harus memilihi, saya masih lebih cenderung memakai Android asli keluaran Google.<br />
<br />
Saat ini saya memakai Android hasil modifikasi <a href="http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=723844">CyanogenMod</a> di <b>Nexus One</b> dan <a href="http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=1074759">Overcome Gold</a> di <b>Galaxy Tab</b>. Saya harap bahwa dalam waktu dekat <b>CyanogenMod</b> juga mengeluarkan ROM <b>untuk Galaxy Tab</b>.<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6691143871931178785.post-56808043865773877502011-06-07T22:44:00.000+07:002011-06-07T22:44:00.875+07:00HP mana bisa jadi calon pengganti Nexus One?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ_O6TehjZRqNNQLxN31Hdq1i6JiiiHRXot2qda1-HedgCH47wfnFAaro2rmq5ITDH9-PX6HWtsqMHihuj0Ul2_j1Nzd5onM6YJq42jWbqU3bqVxFulLgC2i7ls9Mh7N_vO2W9DSzJhpk3/s1600/nexusone.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ_O6TehjZRqNNQLxN31Hdq1i6JiiiHRXot2qda1-HedgCH47wfnFAaro2rmq5ITDH9-PX6HWtsqMHihuj0Ul2_j1Nzd5onM6YJq42jWbqU3bqVxFulLgC2i7ls9Mh7N_vO2W9DSzJhpk3/s1600/nexusone.jpg" /></a></div>Beberapa bulan lalu saya akhirnya menjual iPhone 3GS saya. Mengapa? Karena sayang juga barang berharga begitu tinggal tergeletak berdebu di rumah. Memang setelah saya meng-<i>upgrade</i> Nexus One saya ke <a href="http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=723844">ROM CyanogenMod</a>, iPhone tsb. selalu ditinggal di rumah. Alasanya banyak deh, bisa dibaca di artikel saya sebelumnya berjudul: "<a href="http://achida-id.blogspot.com/2010/11/iphone-3gs-bahkan-lebih-baik-dari-itu.html">iPhone 3GS? Bahkan lebih baik dari itu</a>". Klik untuk membacanya.<br />
<br />
Jadi sekarang saya menenteng Nexus One ke mana-mana. Kendati saya masih puas memakainya, pertanyaan yang mulai muncul adalah: HP manakah yang akan menjadi pengganti Nexus One kalau suatu hari saya harus mengistirahatkannya?<br />
<br />
<a name='more'></a>Beberapa kali saya mampir ke <b>toko Apple terbesar di dunia</b> di Apple Store Covent Garden, London. Di sana pengunjung bisa mencoba-coba produk Apple (iPhone, iPad, iPod serta produk lainnya). Saya pikir-pikir apakah iPhone 4 bisa menjadi calon?<br />
<br />
Namun setelah saya banding-bandingkan dengan Nexus One, saya berkesimpulan bahwa iPhone 4 tidak akan menjadi pengganti Nexus One saya. Nexus One saya jauh lebih mulus daripada iPhone 4. Setelah bermain-main dengan smartphone kebanggaan Apple itu saya bosan juga, terutama dengan tampilannya, yang sama saja dengan iPad dan iPod. Tetapi terutama berbagai hal yang saya sebut dalam artikel di atas membuat hati saya kecut.<br />
<br />
Jadi? HP mana bisa menjadi calon?<br />
<br />
Beberapa kali saya ke salah satu toko <a href="http://www.carphonewarehouse.com/">Carphonewarehouse</a> terdekat dan bermain-main dengan <b>Samsung Galaxy S2</b>. Saya pikir inilah calon pengganti Nexus One saya, kendati masih harus menunggu lebih lama. Saat ini Nexus One begitu mulus sehingga saya belum mau memensiunkannya. Sorry Sammy!</div>Unknownnoreply@blogger.com