Konsep Awal Membuat Majalah Digital Pelayan Pastoral Nias

Nama: perlu disepakati bersama (lihat di bawah tentang nama)

Topik: ditentukan per edisi (ada rubrik tetap, ada rubrik khusus)

Frekuensi: terbit sekali tiga bulan (triwulan)

Bahasa: Nias (lihat alasannya di fokus di bawah)

Media: hanya digital (tidak dicetak)

Akses: terbuka untuk umum, bisa diakses melalui hp, tablet atau komputer

Target: Lektor, katekis dan guru agama di Pulau Nias (walaupun tidak menutup kemungkinan untuk dibaca oleh umum)

Fokus:

  1. Membantu pewartaan/pelayanan para lektor, katekis dan guru agama mewartakan iman Katolik kepada umat yang berbahasa Nias karena itu majalah ini ditulis dalam bahasa Nias. Pelayan pastoral yang tidak mampu berbicara bahasa umat yang dilayani akan mendapat kesulitan menyampaikan konsep pertumbuhan hubungan pribadi dengan Allah kepada umat yang dilayaninya.
  2. Hal ini juga sekaligus merupakan usaha bagaimana mengkontekstualisasikan iman kita (dalam hal ini konteks masyarakat Nias dan bahasa Nias). Walaupun satu konsep iman kita bisa diterangkan panjang lebar dan indah bila kita hanya mampu melaksanakannya dalam bahasa Indonesia kita belum mampu membawanyanya dalam konteks (inkulturasi)
  3. Karena fokus lebih pada membantu pewartaan, maka konten juga fokus pada refleksi dan pengembangan spiritualitas (refleksi Sabda Allah yang kita wartakan tiap minggu dan kita hidupi setiap hari). Itu berarti menghindari topik-topik sensasional, konfrontational, apologetik dlsb. Lebih baik konsentrasi pada penumbuhan iman Kristiani dalam konteks pemikiran dan pengalaman iman orang yang tinggal di Nias dan berbahasa Nias.

Rubrik: (Contoh) 

1. Rubrik tetap: 

a) Ya'e nafoda (pengantar); 

b) Ufondrondrongo (1 Sam 3:9) (refleksi singkat bacaan liturgis mingguan)

c) Turia (berita seputar Gereja dari Keuskupan, Indonesia, Gereja global)

d) Fangöna (pengalaman religius para lektor, katekis dan guru agama dalam perjalanan mereka sebagai pewarta)

e) Nisofuda (ruang tanya jawab seputar kehidupan menggereja, bisa umum tetapi bisa juga pertanyaan teologis)

2. Rubrik khusus: 

Mengangkat topik tertentu yang ditetapkan pada tiap edisi (mis. Adven dan Natal, Pra-Paska dan Paska dan berbagai topik aktual seperti tahbisan, sinode keuskupan, pelantikan dewan paroki, kehidupan menggereja di antara orang Nias di perantauan Tapanuli atau Pekanbaru atau Padang, atau topik aktual lainnya yang ditetapkan oleh rapat tim redaksi).


Tentang nama:

Mengenai pencarian nama, mungkin kita bisa orientasi pada pengalaman iman Samuel dan Yeremia atau Musa dan Paulus, yang dipanggil Allah secara mengejutkan.

Kalau kita bisa dapat kata kunci pengalaman panggilan mereka dalam bahasa Nias kita bisa menjadikannya sebagai nama majalah kita.

Jadi sebaiknya kita membaca dulu teks-teks seputar kisah panggilan mereka.

Dan butuh waktu refleksi dan karena itu mungkin sebulan lagi baru kita diskusikan.