Dari Nasaret ke Betlehem: Menyambut Natal bersama Maria dan Yosef

Ini adalah satu kegiatan yang ditujukan untuk anak-anak usia SD dan SMP. Namun mereka yang telah dewasa pun bisa mengikutinya kalau mau ikut bersama Maria dan Yosef merayakan kelahiran Kristus.

Catatan: Berbagai perlengkapan dan langkah-langkah yang diusulkan di bawah ini hanya usul saja. Pembimbing bisa menggunakan perlengkapan lain, bisa melompati langkah tertentu atau menambah langkah yang dirasa perlu. Tujuan utama adalah membuat anak berefleksi melalui berbagai aktivitas.

Sebagai contoh, dalam aktivitas disediakan beberapa pertanyaan yang akan diajukan anak kepada ibunya. Usahakan supaya tujuan bukanlah menyelesaikan semuanya seperti tugas sekolah, melainkan menjalankan satu per satu dengan baik. Katakanlah misalnya pada saat menjawab pertanyaan pertama, ibunya justru menangis tersedu-sedu, anak jangan mendesak untuk meneruskan. Lebih baik anak mencatat apa yang terjadi, apa yang dia rasakan dan memikirkan kira-kira mengapa mamanya menangis.


Perlengkapan

Perlengkapan di bawah ini tergantung dari apa yang bisa dibuat di rumah. Kalau misalnya bisa menggambar di dinding, maka kertas koran dan benang tidak perlu. Sedangkan kalau lebih suka menggunakan kertas koran, maka lem atau paku payung diperlukan. Akhirnya kalau lebih suka menggunakan kain lebar, maka paku payung akan lebih dibutuhkan. Jadi pembimbing perlu memutuskan berbagai perlengkapan ini berdasarkan keadaan/kondisi.

  • Kisah Kelahiran Yesus: Lukas 2:1-20
  • (opsional) 5 kertas koran yang lebar untuk membuat peta. Alternatif, 1) gunakan kain yang lebar yang nanti bisa dibentangkan di dinding. Bila tak ada koran dan juga kain, bisa juga 2) langsung nanti "menggambar" peta di dinding menggunakan kapur atau 3) menggunakan paku payung dan benang.
  • Pena
  • Kertas kosong untuk menuliskan pertanyaan dan kata kunci serta gambar-gambar peralatan
  • (opsional) Lem (untuk melengketkan peta dari kertas. Kalau tidak menggunakan kertas, maka lem juga tidak perlu)
  • (opsional) Paku payung untuk "memaku" kain (bila menggunakan kain) atau kertas koran (kalau tidak menggunakan lem) dan berbagai gambar yang akan dibuat anak.
  • (opsional) Kertas kosong untuk menulis pertanyaan dan jawaban
  • (opsional) Peta Israel (bisa juga lihat di dalam aplikasi peta dalam smartphone)
  • (opsional) Peta Nias atau Sibolga-Singkil bagi mereka yang tidak tinggal di Nias (bisa juga lihat di dalam aplikasi peta dalam smartphone)
  • (opsional) Spidol untuk menggambar peta kalau menggunakan di kertas
  • (opsional) Kapur


Aktivitas Pertama

1. Menerangkan kepada anak apa tujuan kegiatan ini dan apa yang akan mereka buat. Kegiatan ini merupakan satu aktivitas menarik yang membuat kita sadar beberapa hal seputar kelahiran Yesus seperti tercermin dalam pengalaman orang tua sendiri.

2. Membacakan Injil Lukas 2:1-20

3. Membayangkan jarak antara Nasaret, di mana Maria dan Yosef tinggal, dan Betlehem, di mana Maria melahirkan Yesus. Jaraknya adalah 111km (garis lurus), hampir sama dengan jarak Lahewa-Telukdalam  (lihat gambar peta di bawah ini) atau Sibolga-Singkil atau Sibolga-Porsea kalau di Sumatra.

 

Jarak Nasaret-Betlehem dan Lahewa-Telukdalam

4. Buat peta Nias dengan menggunting potongan kertas koran, lalu tempelkan di dinding. Demikian juga peta Israel (hanya bagian yang meliputi Nasaret-Betlehem). Alternatif, 1) bisa juga langsung menggambar peta tsb. di dinding rumah atau gereja dengan menggunakan kapur. Atau 2) gunakan paku payung yang menandai beberapa titik sekeliling peta, lalu hubungkan berbagai titik itu dengan benang. 3) Hal yang sama bisa dibuat di atas kain entah dengan menempel peta dari kertas atau membuat peta dengan paku dan benang.

5. Hubungkan dua titik berikut dengan benang: Nasaret-Betlehem dan/atau Lahewa-Telukdalam. Boleh juga dengan menggambar garis lurus antara kedua titik itu dengan menggunakan spidol.

Selesai. Kini anak siap menggunakan kertas dan berbagai pertanyaan untuk berdialog dengan mama dan papanya.


Aktivitas Kedua

Dalam aktivitas ini anak pergi menghadap mama dan papanya dan mengajukan beberapa pertanyaan refleksif berikut. Kalau tidak mampu menulis pertanyaan ini di kertas, anak juga bisa menghafal pertanyaan. Tak perlu menghafal kata per kata, melainkan mengajukan pertanyaan yang tepat.

Ingat pesan awal di atas. Ini bukan ujian sekolah. Anak harus bebas dan senang mengajukan pertanyaan ini kepada orangtuanya dan mencatat apa yang dia dengar dan alami.

Pertanyaan berikut boleh diubah/disesuaikan oleh pembimbing. Yang penting adalah tujuan refleksif!


Pertanyaan anak kepada mamanya:

1. Andaikan mama adalah Maria dan mama segera melahirkan. Namun mama harus berangkat jauh berjalan kaki dari Lahewa ke Telukdalam (atau Sibolga ke Singkil atau Sibolga ke Porsea di Sumatra). Apa kira-kira yang mama persiapkan untuk perjalanan sejauh itu? Ingat hanya bisa membawa apa yang bisa diangkut oleh Yosef (tak ada pembawa barang). (Mohon anak menggambar di kertas benda-benda yang mereka akan bawa di perjalanan. Misalnya pisau, maka gambar pisau di kertas, potong kertas itu, sehingga nanti gambar tsb. bisa dilengketkan seputar peta)

2. Dalam situasi mengandung, apakah mama sanggup berjalan kaki sejauh 110km? Ingat: berjalan menurun atau mendaki, menyeberangi jembatan kayu dan sungai yang mungkin banjir. Melewati hujan dan panas terik. (Mohon anak mencatat apa reaksi mamanya dan apa yang dia pikir waktu melihat reaksi mamanya itu? Kalau mamanya menangis tersedu-sedu karena mengingat pengalaman melahirkan anak pertama, mohon anak jangan mendesak dengan pertanyaan ini, melainkan melukiskan di kertas apa yang dia lihat dan rasakan)

3. Bayangkan mama berada di negeri orang, hanya berdua dengan papa. Tidak menemukan tempat tinggal dan harus melahirkan di kandang kambing. Bagaimana perasaan mama? Takut?

4. Seandainya mama mau mengajukan doa dalam situasi seperti itu, apa kira-kira bunyi doa mama? (Kalau anak tidak mampu mencatat doa mamanya secara lengkap, mohon anak mencatat beberapa kata kunci saja dari doa itu)


Pertanyaan anak kepada papanya:

1. Berapa lama kira-kira perjalanan dari Lahewa ke Telukdalam dengan berjalan kaki?

2. Kalau papa adalah Yosef, apa kira-kira yang papa harus bawa di perjalanan mengingat Maria akan segera melahirkan? Ingat hanya bisa membawa barang sejauh yang bisa diangkut satu orang.

3. Apakah papa rela mengadakan perjalanan seperti itu? Bagaimana perasaan papa?

4. Apa kira-kira doa papa sebelum berangkat?


Pertanyaan kepada anak:

1. Waktu mewawancarai mama dan papamu apa yang terlintas dalam pikiranmu?

2. Coba pikirkan bahwa anak yang lahir itu adalah kamu sendiri. Bisakah kamu bayangkan kira-kira apa yang ditempuh mama dan papamu sampai kamu lahir?


Aktivitas Ketiga

1. Minta anak melengketkan berbagai potongan gambar yang mereka buat dari wawancara dengan orangtua di samping peta.

2. Minta juga mereka melengketkan beberapa kata kunci, yang berhasil mereka tuliskan dari wawancara refleksif tsb. termasuk doa yang telah mereka tuliskan.

3. Sekarang minta semua (anak dan orangtua) berkumpul di depan peta tsb. dan mencoba melihat peta, gambar dan berbagai kata kunci yang telah dilengketkan. Minta mereka sekali lagi membayangkan perjalanan tsb. dan merasakan yang terjadi sepanjang perjalanan itu.

4. Bacakan sekali lagi kisah kelahiran Yesus dari Lukas 2:1-20.

5. Barangkali semua akan terharu dan merasakan penyertaan Allah dalam perjalanan mereka sendiri. Biarkan waktu hening. Kalau ada yang mau bernyanyi boleh menyanyi, kalau ada yang mau berdoa, boleh mengucapkan doa.

Selesai. Mungkin bagus menuliskan kembali doa mamamu yang telah kamu catat, memasukkannya dalam envelop dan letakkan di bawah pohon atau kandang Natal di rumah sebagai persembahan. Pasti merupakan doa terbaik yang bisa disampaikan kepada Yesus!


Selamat merayakan kelahiran Juru Selamat bersama Maria dan Yosef.