Promotor higiene yang tidak higienis?

Dua hari sudah aku berada di tempat baruku. Ya aku baru saja pindah tugas ke Sibolga. Nah, bagaimana perasaanku? Anehnya aku merasa biasa-biasa saja. Tidurku tidak lebih lenyap dibanding sebelumnya. Gairah hidupku bahkan seperti mengalami keadaan suspensi. Tetapi belum parah amat sih.

Kamarku terletak di lantai dua menghadap ke sungai. Dan lihatlah di seberang sungai anak-anak SPK berseliweran. Bila malam tiba, gitar mereka seakan tak pernah lelah mengiringi nyanyian, eh lebih tepat teriakan anak-anak muda ini. Inilah bakal para perawat kita, pikirku! Suatu sore kulihat sebagian dari mereka bermain-main. Ada yang duduk di atas tembok (eh kawat durinya telah dihancurkan tuh!) sambil main gitar. Ada yang bersenda gurau. Tadi siang di kala istirahat kulihat satu pasang bersendagurau di salah satu sudut. Eh, maksudku mereka lagi saling "mengganggu". Enak juga melihat anak-anak muda begini. Indahnya masa muda, batinku. Kapan yah aku pernah dimabuk cinta?

Kemarin sore kulihat beberapa dari mereka membuang sampah ke sungai. Luarbiasa! Padahal sungai ini termasuk yang dipelihara bersih oleh Pemerintah Kota Sibolga. Ini Kota Adipura! Masak sih para calon promotor kesehatan justru bertindak bertentangan dengan prinsip hidup sehat? Tiap pagi sungai ini selalu disisir oleh tiga orang ibu-ibu petugas kebersihan dan membersihkan sungai dari segala sampah. Tadi pagi kulihat mereka menegakkan bunga-bunga yang terkulai karena banjir dari kemarin sore. Salut kepada Pemkot Sibolga! Bukan hanya karena sungai yang bersih, tetapi juga karena membuka lapangan kerja untuk membersihkannya!

Ngomong-ngomong soal higiene, aku mempunyai rasa ingin tahu se-higienis mana makanan anak-anak SPK ini. Soalnya tadi pagi bau yang keluar dari dapurnya kurang mengenakkan bagi hidung. Entahlah mungkin masalahnya pada hidungku. Tetapi benar lho, rasa ingin tahuku tinggi. soalnya dari kamarku bisa dilihat dapurnya yang reot. Silakan lihat sendiri foto yang kuambil sore tadi. Mudah-mudahan hanya gedungnya yang reot dan kesan penglihatan dari jauh saja yang rasanya kurang higienis. Masak sih, khan ini dapurnya para calon promotor kesehatan! Jadi pasti higienis khan? Yakin? Yah, yakin. Khan ini Indonesia!

Tapi memang bukan hanya dapurnya reot-reot. Juga asramanya. Dalam foto bisa dilihat pintu masuk ke asrama. Perhatikan atapnya yang sudah bocor-bocor dan penuh tambalan di mana-mana (tidak semuanya nampak dalam foto). Aku yakin para pengurus asrama tidak merasa terganggu dengan keadaan ini. Siapa sih yang berkunjung ke "bagian belakang", jadi mereka kemungkinan besar tidak pernah melihat kondisi reot-reot begini. Kasihan juga tuh anak-anak. Yah, apa boleh buat. Mungkin anggaran untuk perbaikan asrama dan dapur SPK tidak ada. Atau dananya ada tetapi tidak cukup. Atau dananya cukup, tetapi dipakai untuk kebutuhan yang lebih mendesak. Dan kita tahu, kita manusia yang selalu penuh dengan kebutuhan mendesak.

Sibolga, sibolga, tempat baruku. Dan aku pun akan terbiasa dengan segala-galanya. [07.04.09]