Tiga dari puluhan siswa/i yang beruntung telah mendapat bantuan (Foto: Sirus Laia) Sore ini aku mengalami dua hal yang membuatku merasa tidak berdaya. Pertama seorang mahasiswa IKIP Gunung Sitoli, Fidar Laia, menelponku sore tadi. Dia lagi sedang susah, karena batas waktu pembayaran uang kuliah semester depan sudah dekat. Dia bercerita bahwa orang tuanya tidak mampu membayar uang kuliah sekali ini, karena harus membayar pengobatan adiknya yang masih tergeletak di RS karena kecelakaan sepeda motor. Sampai sekarang orang tuanya telah mengeluarkan Rp 3,5 juta untuk biaya menyelesaikan masalah dan pengobatan di RS. "Maaf, Fidar, saya tidak bisa menolong," ujarku akhirnya dengan perasaan tertekan. Dia pasti menelponku, karena berharap aku bisa menolongnya. Tetapi bagaimana? Tidak lama setelah hal ini membuatku merasa tak berdaya, saya berjumpa dengan Sr. Lusia OSCap, yang sedang dalam perjalanan pulang ke Nias. Bersama dia seorang anak gadis, yang seakan malu-malu. Teta...